
Nusantara1News – Peneliti Senior di Pusat Riset Politik BRIN, Lili Romli, menyarankan bahwa langkah awal efisiensi anggaran dapat dimulai dengan merampingkan kabinet. Ia mencontohkan bahwa di berbagai negara, efisiensi sering diawali dengan penataan struktur kabinet, kementerian, dan birokrasi.
Menurut Lili, keberadaan banyak wakil menteri, staf khusus, serta tenaga ahli justru menimbulkan kebingungan di masyarakat. “Jika kabinet terlalu besar, sementara ada wacana efisiensi, hal ini menjadi kontradiktif,” ujarnya kepada Media Indonesia pada Selasa (18/2) seperti di kutip dari Metrotvnews.
Baca Juga : Megabintang Cristiano Ronaldo Dijadwalkan ke Kupang, Warga NTT Tak Sabar
Ia menambahkan bahwa kabinet yang besar juga berdampak pada birokrasi yang semakin membengkak, dengan ratusan pejabat dari eselon I hingga III yang semuanya menerima gaji.
Lili mengungkapkan bahwa jika pemerintah benar-benar ingin menghemat anggaran, pemangkasan tunjangan jabatan dan tunjangan kinerja bisa menjadi salah satu langkah yang diambil. Selain itu, fasilitas seperti mobil dinas dan sopir yang diberikan kepada pejabat eselon satu dan dua juga turut membebani anggaran.