
Nusantara1News – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperluas cakupan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Kini, anak-anak sekolah, termasuk para santri di pesantren, menjadi sasaran utama layanan kesehatan gratis tersebut.
Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto. “Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini sudah kami launching sejak Februari 2025 lalu. Pemeriksaan kesehatan ini berbasis ulang tahun dan sudah jalan. Sekarang ini masuk untuk Pemeriksaan Kesehatan Gratis di sekolah,” jelas Pratikno saat meninjau langsung pelaksanaan program di Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Minggu (6/7).
Sejak peluncuran awal, program ini telah menjangkau 12 juta penduduk yang tercatat menjalani pemeriksaan. Dalam tahap baru yang menyasar anak-anak, kegiatan dimulai pada Juli hingga Agustus 2025. Pekan ini, PKG dilaksanakan di sejumlah pesantren yang sudah mulai kegiatan belajar mengajar, lalu berlanjut ke Sekolah Rakyat di Cibinong, Kabupaten Bogor, dan Cijantung, Jakarta Timur.
Pratikno menambahkan bahwa bulan Agustus mendatang, pelaksanaan PKG akan merambah ke sekolah-sekolah formal, baik negeri maupun swasta di bawah naungan Kementerian Pendidikan, serta madrasah yang dikelola Kementerian Agama.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan anak-anak sebagai pondasi untuk mencetak generasi unggul di masa depan. “Oleh karena itu dengan pemeriksaan ini. Kami harapkan deteksi dini kemungkinan adanya penyakit dan lebih dari itu pola hidup sehat, agar anak-anak menjadi SDM unggul, salah satunya adalah sehat, berakhlak mulia, cerdas, terampil, kontributif untuk masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya, dilansir dari laman Antara news.
Dengan diperluasnya sasaran ke kalangan anak-anak, Pratikno optimis jumlah warga yang memanfaatkan PKG akan meningkat tajam. “Kalau di sekolah mulai bulan Juli-Agustus. Insya Allah akan ada peningkatan signifikan jumlah warga yang sudah cek kesehatannya. Kalau sampai sekarang 12 juta warga, setelah Agustus akan ada penambahan signifikan, karena ada penambahan di pesantren, sekolah, madrasah,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, yang turut hadir dalam kunjungan ke Pesantren Al Falah, menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap hak-hak anak. Ia menegaskan bahwa negara harus hadir memastikan anak-anak Indonesia tidak tertinggal dalam pendidikan dan kesehatan.
“Tiga program utama ini yang kami dukung bersama. Dan kami lihat di lapangan. Jadi, kolaborasi sinergi dan bergandengan tangan,” ungkap Arifah, merujuk pada komitmen Presiden Prabowo bahwa tidak boleh ada anak-anak Indonesia yang tidak sekolah, tidak boleh ada anak-anak Indonesia yang sakit dan kelaparan.
Kunjungan Menko PMK dan rombongan ke Kediri juga mencakup tinjauan ke Pondok Pesantren Lirboyo, dengan agenda serupa yakni memastikan pelaksanaan PKG berjalan lancar. Di Pesantren Al Falah, rombongan disambut oleh pengasuh pondok, dan turut berdialog dengan para santri usai memantau pemeriksaan kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha, Sekda Kabupaten Kediri Mohamad Solikin, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Kediri.