breaking news
Home » Pelindo, Tiga Perusahaan CPO Mulai Proyek Konstruksi di Pelabuhan Kijing

Pelindo, Tiga Perusahaan CPO Mulai Proyek Konstruksi di Pelabuhan Kijing

Bagikan :

Manajemen Pelindo II Pontianak saat mengecek aktivitas ekspor di Pelabuhan Kijing, Mempawah. Sumber: Antaranews

Nusantara1News – Manajer Komersial PT Pelindo 2 Pontianak, Ervin Bayu Sanjaya, mengungkapkan bahwa tiga perusahaan yang bergerak dalam hilirisasi kelapa sawit, terutama CPO dan produk turunannya, sedang membangun fasilitas konstruksi untuk mendukung optimalisasi Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

“Sejauh ini, hanya satu perusahaan, yaitu Energi Unggul Persada, yang telah memanfaatkan Pelabuhan Kijing untuk aktivitas ekspornya. Meskipun lokasi operasionalnya berada di luar pelabuhan, jaraknya sangat dekat. Sekarang, ada tiga perusahaan yang sedang dalam proses pembangunan di area pelabuhan,” jelas Ervin di Pontianak pada hari Kamis (30/1) seperti di kutip dari Antaranews.

Baca Juga : Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Konsumsi Listrik RI Perlu Capai 6.500 KVA per Kapita

Ia menambahkan, dengan hadirnya ketiga perusahaan tersebut, diperkirakan akan ada peningkatan volume arus curah cair di Terminal Kijing. Dua mitra yang sedang menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan CPO/refinery adalah PT Pacific Bio Industry (PBI), yang diperkirakan mulai beroperasi pada pertengahan 2025 dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 550.000 ton, dan PT Khatulistiwa Raya Cakrawala, yang diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal ke-4 2025 dengan kapasitas produksi tahun pertama sebesar 1 juta ton.

Selain itu, PT Riya Pacific Nabati, yang tengah dalam proses perizinan dan pembersihan lahan, juga berencana membangun fasilitas untuk pengelolaan minyak kelapa sawit.

“Dengan adanya tiga mitra baru yang membangun refinery CPO di Pelabuhan Terminal Kijing, diharapkan dapat memberikan dampak positif baik bagi masyarakat sekitar maupun negara, serta mendukung program hilirisasi produk curah cair,” tambahnya.

Terkait dengan arus komoditas curah cair, PT Pelindo 2 mencatatkan kenaikan sebesar 12% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Volume bongkar muat produk CPO dan turunannya di Terminal Kijing meningkat dari 1,6 juta ton pada tahun 2023 menjadi 1,8 juta ton pada tahun 2024.

“Sejauh ini, hanya satu mitra yang aktif, yakni Energi Unggul Persada,” jelasnya.

Dia menyatakan bahwa sejak dioperasikan pada tahun 2020, Pelabuhan Kijing telah menjadi pintu ekspor ke sejumlah negara, antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, India, Bangladesh, Pakistan, China, dan Korea Selatan.

Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live

Komoditas yang dikirim ke negara-negara tersebut mencakup RBD Palm Olein, Gliserin, RBD Palm Oil, Palm Fatty Acid Distillate, Palm Kernel Expeller, RBD Palm Kernel Oil, CPO Curah, Palm Oil Mill Effluent, RBD Palm Stearin Curah, dan Fatty Acid Methyl Ester.

“Sementara itu, barang yang diimpor ke Terminal Kijing berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan China. Komoditas yang masuk antara lain pupuk, metanol, beras, barang proyek, dan liquid caustic soda,” tambahnya.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *