
(Sumber gambar : Kompas.com)
Nusantara1News – Meskipun tren belanja daring semakin populer, para pedagang fesyen di Pusat Mode Tanah Abang, Jakarta Pusat, memilih untuk tetap berjualan secara langsung (luring). Mereka percaya bahwa pengalaman melihat dan mencoba produk secara langsung memberikan keuntungan lebih bagi konsumen.
Selain itu, kesempatan untuk menawar harga menjadi daya tarik tersendiri yang tidak bisa ditemukan dalam transaksi daring. Hal inilah yang membuat para pedagang optimistis bahwa toko fisik masih memiliki tempat di hati para pembeli.
Baca Juga : Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Quick Win RSUD
“Ini berprospek, seperti Little Bangkok yang terkenal. Kalau online harus sering live, kalau offline ada aja yang datang beli,” ujar Michelle, pemilik Toko Miho di Platinum Market Tanah Abang, Senin (17/2) seperti yang dikutip dari laman Antara news.
Michelle sebelumnya sempat menjual baju tidur secara daring, tetapi memilih menghentikan usaha tersebut karena jangkauan pasarnya terbatas. Kesempatan membuka toko di Tanah Abang membuatnya beralih ke bisnis pakaian perempuan secara luring. Ia berpendapat bahwa baik daring maupun luring memiliki peluang keuntungan masing-masing.
Senada dengan Michelle, Riki Asta Putra, pedagang grosir gamis dari Toko Sabai, mengakui bahwa tren belanja daring berdampak pada penjualan di toko fisik. Untuk tetap menarik minat pembeli, ia terus menghadirkan busana dengan desain yang sesuai tren fesyen terkini.
“Dulu semua rata ramai, kalau sekarang kita sendiri dari segi desain kita memikirkan sedemikian rupa agar bisa masuk ke semua tren,” ungkap Riki.
Meski begitu, Toko Sabai belum aktif memasarkan produk melalui platform belanja daring karena tidak dapat memenuhi permintaan pembelian secara eceran.
Menyikapi perubahan tren belanja, PT Gading Raya Propertindo selaku pengelola Platinum Market Tanah Abang berupaya membantu para pedagang dengan menyediakan fasilitas belanja yang nyaman.
“Dibandingkan online, sekarang orang mulai banyak yang beralih ke offline lagi. Banyak mulai jalan-jalan lagi, kadang bosan di rumah juga,” kata Direktur Utama PT Gading Raya Propertindo, Radinka Djan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor
Ia juga menambahkan bahwa meskipun harga produk daring bisa lebih murah, pengalaman langsung dalam memilih barang serta kualitas bahan yang bisa dirasakan langsung menjadi nilai lebih berbelanja di pasar luring.
“Kadang harga juga enggak bisa bohong. Online bisa lebih murah, offline juga kadang agak mahal sedikit, cuma kualitasnya dan bahan yang mereka bisa pegang,” pungkasnya.