
Nusantara1News – Setelah kalah dalam gugatan hukum terkait perlindungan keamanan di Inggris, Pangeran Harry, Duke of Sussex, menyatakan keinginannya untuk berdamai dengan keluarga kerajaan. Dalam wawancara eksklusif bersama BBC di California, Harry mengaku kecewa dan terpukul atas putusan pengadilan yang menolak bandingnya.
Baca Juga : Pemkab Rohil Terima Bantuan Pembangunan Labkesda Dari Kementerian Kesehatan
“Saya hancur – bukan hanya karena kalah, tapi karena orang-orang di balik keputusan itu merasa bahwa ini semua baik-baik saja. Apakah ini kemenangan bagi mereka?” ujarnya dilansir dari Media Indonesia, menanggapi keputusan pengadilan yang tidak memulihkan hak keamanannya.
Putra bungsu Raja Charles III ini menyebut bahwa masalah keamanan menjadi sumber konflik utama dengan keluarganya. Ia mengaku kesulitan kembali ke Inggris karena tidak ada jaminan perlindungan bagi dirinya, istri, dan anak-anak mereka.
“Saya tidak bisa membayangkan situasi di mana saya membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat ini. Saya ingin sekali berdamai dengan keluarga saya. Tidak ada gunanya terus berkelahi, hidup ini berharga,” lanjutnya.
Menurut Harry, Raja Charles enggan berdialog karena isu keamanan yang rumit ini. Ia menambahkan, “Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya akan hidup.”
Harry juga menyatakan bahwa ia telah memaafkan anggota keluarga kerajaan yang berselisih dengannya. “Sudah terlalu banyak perselisihan antara saya dan beberapa anggota keluarga saya,” ujarnya.
Ia menyesalkan pencabutan status keamanan otomatis yang dilakukan sejak ia mundur dari tugas kerajaan pada 2020 dan pindah ke AS.
“Semua orang tahu mereka membahayakan kami di tahun 2020 dan berharap saya, karena sadar akan risiko itu, akan kembali.”
Namun menurutnya, sistem keamanan kerajaan — khususnya komite RAVEC — tidak lagi independen. Ia mengungkapkan keterkejutannya ketika tahu ada perwakilan dari Lingkungan Kerajaan duduk dalam komite tersebut.
“Jadi, seseorang memang patut mempertanyakan bagaimana itu bisa terjadi dan apa motif di baliknya pada saat itu,” kata Harry.
Meski kecewa, Harry tidak akan menempuh jalur hukum lagi. “Saya berharap seseorang memberi tahu saya sebelumnya,” katanya. “Keputusan itu adalah kejutan.”
Ia menyebut proses hukum yang ia jalani sebagai mimpi buruk. “Di inti masalah ini adalah pertikaian keluarga, dan saya sangat sedih karena kita berada di posisi ini lima tahun kemudian,” ungkapnya.
Baca Juga : Pemkab Rohil Terima Bantuan Pembangunan Labkesda Dari Kementerian Kesehatan
Kini, ia meminta Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper untuk mereformasi sistem keamanan kerajaan. Dalam pernyataan resminya, Harry menyatakan akan mengirim surat resmi agar proses di RAVEC dievaluasi ulang.