Nusantara1News – Para Menteri Perdagangan dari negara-negara ASEAN menggelar pertemuan virtual pada Kamis (10/4) dikutip dari Metrotvnews, guna membahas kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa seluruh anggota ASEAN sepakat untuk tidak melakukan aksi balasan terhadap kebijakan tersebut. Sebagai gantinya, mereka memilih untuk mengedepankan pendekatan diplomatik melalui jalur perundingan.
Rencana negosiasi akan dilakukan dalam kerangka perjanjian US-ASEAN Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Kebijakan tarif timbal balik ini berlaku untuk seluruh negara ASEAN, dengan besaran yang bervariasi.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Indonesia dikenai tarif sebesar 32 persen, lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang terkena tarif 24 persen. Adapun Kamboja menerima tarif tertinggi di kawasan, yaitu mencapai 49 persen. Meskipun demikian, pemerintahan Trump telah menunda pemberlakuan tarif tersebut selama 90 hari, kecuali untuk Tiongkok.
