Nusantara1News – Indonesia dan Rusia kembali duduk bersama dalam Sidang Komisi Bersama ke-13 yang membahas isu perdagangan, ekonomi, serta kerja sama teknis antara kedua negara. Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam memperdalam kemitraan bilateral, terutama di tengah memanasnya situasi perdagangan global akibat tensi yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
Pertemuan yang digelar di Gedung AA Maramis, Jakarta, pada Selasa (15/4) dikutip dari CNBC Indonesia, dihadiri langsung oleh Deputi Pertama Perdana Menteri Rusia Denis Manturov dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.
Dalam sesi pleno, Airlangga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia-Rusia tidak hanya dalam bidang perdagangan dan ekonomi, tetapi juga menyentuh sektor budaya.
“Indonesia berencana mengirimkan delegasi budaya ke St. Petersburg, apabila mendapat izin. Ini merupakan bagian dari inisiatif kami dalam memperluas kerja sama lintas bidang,” kata Airlangga.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa Denis Manturov mengapresiasi langkah cepat Indonesia dalam bergabung ke dalam keanggotaan BRICS serta New Development Bank (NDB) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Menurutnya, hal ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam memperluas peran global di bidang ekonomi.
“Rusia melihat Indonesia sebagai anggota baru yang progresif baik di BRICS maupun NDB,” ujar Airlangga.
Ia menambahkan bahwa Rusia kini menjadi mitra strategis Indonesia dalam berbagai sektor. Statistik menunjukkan adanya pertumbuhan signifikan dalam perdagangan bilateral dan investasi antara kedua negara. Selain itu, diskusi dalam sidang juga mencakup sektor energi, infrastruktur, pertambangan, serta inisiatif penting lainnya.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
“Indonesia juga menyampaikan minat untuk menjajaki pasar investasi Rusia. Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi antara kedua negara, baik di sektor perdagangan maupun investasi,” tutup Airlangga.
