breaking news
Home » Menumbuhkan Talenta Arkeologi Unggul di Situs Bumiayu

Menumbuhkan Talenta Arkeologi Unggul di Situs Bumiayu

Bagikan :

BRIN berencana melaksanakan riset berkaitan dengan penemuan artefak yang berlokasi di Dusun Maribaya Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Sumber: Indonesia.go.id

Nusantara1News – Kawasan Bumiayu di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ternyata menyimpan potensi besar dalam mengungkap jejak peradaban Nusantara, terutama di Pulau Jawa. Pada masa Pleistosen awal, wilayah ini menjadi tempat hidup bagi berbagai makhluk purba, termasuk manusia purba Homo Erectus. Berbagai fosil yang ditemukan di kawasan ini menunjukkan keberagaman fauna zaman dahulu, termasuk fosil vertebrata seperti Sinomastodon bumiayuensis, Stegodon, hingga fosil hewan laut seperti siput, kepiting, dan kerang.

Baca Juga : Kemenpar Gandeng Pekerja Seni untuk Promosi Wisata Indonesia

Penemuan tersebut diawali oleh tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2023 yang menemukan bahwa Bumiayu dulunya adalah pantai di ujung timur Pulau Jawa, dikelilingi oleh laut dan gunung api purba. Salah satu geosite di Desa Bantarwaru, Kecamatan Bantarkawung, menjadi bukti penting akan eksistensi pantai tersebut sekitar dua juta tahun lalu.

BRIN berkomitmen menggali lebih dalam sejarah alam dan budaya lewat ekskavasi di kawasan ini, dengan harapan dapat mengungkap lebih banyak tentang evolusi manusia, budaya, dan lingkungan masa lalu. Sebagai bagian dari upaya mencetak talenta arkeologi unggul, BRIN juga sedang membangun fasilitas riset dan infrastruktur untuk mendukung penggalian lebih lanjut di kawasan tersebut.

Kepala Pusat Riset Arkeometri BRIN, Sofwan Noerwidi, menjelaskan bahwa penemuan fosil di Bumiayu mengungkapkan periode Pleistosen awal, dan BRIN hadir untuk melanjutkan riset yang telah dilakukan sebelumnya, serta mengeksplorasi temuan-temuan baru tentang sejarah manusia dan lingkungan di Indonesia.

Riset ini akan berlangsung selama lima hingga tujuh tahun dengan harapan menghasilkan temuan penting mengenai evolusi manusia dan kajian budaya, seperti pengaruh Hindu-Buddha, tradisi lisan, dan manuskrip di daerah perbatasan kebudayaan Jawa dan Sunda.

Baca Juga : Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Konsumsi Listrik RI Perlu Capai 6.500 KVA per Kapita

Selain itu, BRIN juga sedang membangun fasilitas penelitian yang lengkap di Kawasan Stasiun Lapangan Ekskavasi Bumiayu, yang pertama kali ada di Indonesia. Fasilitas ini mencakup jalan akses, penginapan untuk periset, laboratorium, dan ruang kelas untuk mendukung riset jangka panjang yang akan diadakan di kawasan ini. Dengan adanya infrastruktur ini, diharapkan kegiatan riset arkeologi di Indonesia dapat berkembang dengan lebih efektif dan efisien.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *