breaking news
Home » Menuju Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di 2029, Pemerintah Andalkan Pengembangan Kota TOD sebagai Penggerak Baru

Menuju Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di 2029, Pemerintah Andalkan Pengembangan Kota TOD sebagai Penggerak Baru

Bagikan :

Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Mohammad Rudy Salahuddin. ( sumber Liputan6.com )

Nusantara1News – Dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada 2029. Target ini tidak sekadar angka, melainkan bagian dari langkah besar untuk melakukan perubahan mendasar, termasuk melalui pembangunan kawasan perkotaan yang berkelanjutan dan penataan ruang yang terintegrasi.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, delapan prioritas pembangunan telah disusun. Salah satu fokus utama dalam Prioritas Nasional ke-6 adalah menciptakan kota yang ramah huni dan mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, konsep Transit Oriented Development (TOD) atau pengembangan berbasis transit diandalkan sebagai strategi kunci dalam pengembangan kota modern dan berkelanjutan.

Menurut Deputi Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, TOD merupakan pendekatan strategis yang menyatukan perencanaan transportasi dengan tata ruang, menciptakan kota yang inklusif, hijau, dan tangguh. Hal ini disampaikannya dalam acara penutupan program JUTPI-3 (Jakarta Urban Transportation Policy Integration Phase 3) pada Selasa (24/6) dikutip dari Liputan6.com di Jakarta.

Program JUTPI-3 merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sejak 2022. Tujuannya untuk memperkuat kapasitas institusi dalam mengembangkan kawasan TOD di wilayah Jabodetabek. Tiga pencapaian utama program ini meliputi: perumusan kebijakan TOD, peningkatan koordinasi lintas lembaga, serta penyusunan perencanaan kawasan di tiga lokasi percontohan, yaitu Blok M, Depok Baru, dan Bekasi Barat.

Untuk mendukung pelaksanaan TOD secara berkelanjutan, pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Perencanaan Kota Berbasis Transit melalui SK Deputi Nomor 3 Tahun 2025.

Ke depan, sejumlah langkah lanjutan disiapkan, antara lain pelibatan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam melanjutkan hasil JUTPI-3, integrasi perencanaan wilayah lintas sektor, serta pemanfaatan Dasbor Jaringan Angkutan Umum Masa Depan yang telah dikembangkan.

Deputi Rudy menekankan pentingnya keberlanjutan TOD, tidak hanya dalam kerangka institusi, tetapi juga dalam substansi pembangunan perkotaan yang terus menghidupkan semangat transformasi ruang kota. Harapannya, TOD dapat mendorong terciptanya kota-kota yang terhubung, efisien, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Penutupan program ditandai dengan penandatanganan berita acara (Minutes of Meeting) antara Mohammad Rudy Salahuddin dan perwakilan JICA, Sachiko Takeda.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *