breaking news
Home » Menteri PKP luncurkan Program Baru untuk Wujudkan Rumah Layak bagi Masyarakat

Menteri PKP luncurkan Program Baru untuk Wujudkan Rumah Layak bagi Masyarakat

Bagikan :

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. (Sumber gambar: YouTube Sekretariat Presiden)

Nusantara1News – Dalam semangat memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, meresmikan program pembiayaan mikro perumahan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Program ini menjadi langkah nyata pemerintah untuk membuka akses pembiayaan perumahan yang lebih adil dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

“Pembiayaan mikro perumahan ini adalah upaya untuk mempermudah, mempercepat, dan membantu masyarakat untuk mengakses pembiayaan perumahan dan menghindarkan masyarakat dari rentenir. Masa negara kalah sama rentenir, ayo bersama kita lawan rentenir,” tegas Ara dalam peluncuran program di Jakarta, Senin (2/6) dilansir dari laman Antara news.

Ara menyoroti fenomena maraknya masyarakat yang terjebak pada pinjaman berbunga tinggi dari rentenir, yang justru memperburuk kondisi ekonomi keluarga. Salah satu contoh yang disorotnya terjadi di Majalengka, di mana banyak warga yang terjerat praktik “bank emok”—yakni bentuk pinjaman kelompok informal yang tidak berada di bawah pengawasan hukum.

“Selama ini banyak masyarakat yang lebih memilih meminjam dana dari rentenir padahal bunganya tinggi. Pemerintah jangan membiarkan hal itu terus terjadi dengan membuat kebijakan dan program yang prorakyat,” lanjutnya.

Kementerian PKP berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB, dan Pemkab Majalengka untuk menjalankan program ini. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari target besar pemerintah dalam membangun 3 juta rumah, sekaligus mempersempit ruang gerak para rentenir.

Ara pun menginstruksikan PNM dan Bank BJB untuk memberikan solusi konkret agar masyarakat memiliki alternatif pembiayaan yang layak dan manusiawi. Ia menyebutkan bahwa PNM akan mempercepat pencairan pinjaman dalam waktu hanya dua hari dengan bunga rendah, yaitu 1,5 persen per bulan. Sementara itu, Bank BJB akan menghadirkan program pembiayaan yang menjadi alternatif dari praktik rentenir yang dikenal memberlakukan bunga mencekik hingga 30 persen per bulan.

“Ke depan, PNM akan mempercepat proses pencairan dana pinjaman masyarakat dalam waktu dua hari dengan bunga 1,5 persen per bulan. Selain itu, Bank BJB juga akan membuat program yang bisa menjadi pilihan masyarakat agar tidak lagi meminjam dari rentenir yang bunganya bisa mencapai 30 persen per bulan,” jelas Ara.

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan kementerian bersinergi dalam menyusun kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil dan menyosialisasikannya secara masif ke seluruh pelosok negeri.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *