breaking news
Home » Menteri LH Bawa Misi Hijau ke Norwegia, Teken Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim

Menteri LH Bawa Misi Hijau ke Norwegia, Teken Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim

Bagikan :

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara(Dok. Kementerian LH)

Nusantara1News – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, membawa semangat kolaborasi lintas negara saat melakukan kunjungan kerja ke Norwegia. Dalam lawatan diplomatik itu, Indonesia dan Norwegia resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai bentuk kesepakatan bersama memperkuat kerja sama di bidang lingkungan dan perubahan iklim.

Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif

Langkah ini sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Norwegia yang telah terjalin sejak 1950. Penandatanganan LoI menjadi simbol komitmen kedua negara untuk memperluas kolaborasi dalam mitigasi perubahan iklim, konservasi lingkungan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif.

“Penting bagi kita untuk meningkatkan implementasi Nilai Ekonomi Karbon sebagai bagian dari upaya Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98/2021. Bersama Norwegia, Indonesia telah mengembangkan sistem perdagangan karbon yang kuat, yang akan mendukung pencapaian target iklim nasional,” ujar Hanif dalam keterangan resminya, Minggu (4/5) dikutip dari laman Media Indonesia.

Melalui dokumen kerja sama tersebut, kedua negara sepakat mendorong kolaborasi di berbagai sektor strategis: mulai dari tata kelola lingkungan (good governance), pelestarian keanekaragaman hayati, pengelolaan ekosistem lahan gambut dan mangrove, pengurangan limbah, hingga pengembangan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Norwegia juga mempertegas dukungannya terhadap langkah-langkah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon, khususnya di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Use/FOLU). Sejak 2022, Norwegia telah berkomitmen memberikan pendanaan sebesar USD 216 juta atau sekitar Rp3,5 triliun untuk mendukung program ini.

Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif

Selama kunjungan, Hanif turut melakukan dialog dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia serta Andreas Motzfeld Kravik, State Secretary Kementerian Luar Negeri Norwegia. Ia juga mengunjungi perusahaan pengelola daur ulang TOMRA untuk meninjau langsung inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi dan penerapan ekonomi sirkular yang menjadi andalan Norwegia.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *