breaking news
Home » Mentan, Dari Opla hingga Mekanisasi kunci peningkatan Produktivitas Pertanian

Mentan, Dari Opla hingga Mekanisasi kunci peningkatan Produktivitas Pertanian

Bagikan :

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman diwawancara awak media di Jakarta, Senin (30/12/2024). Sumber: Antaranews

Nusantara1News – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penerapan berbagai program strategis, seperti optimalisasi lahan rawa (Opla), pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi, menjadi faktor utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya komoditas padi.

“Program-program ini telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi usaha tani dan produktivitas lahan, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil panen serta ketersediaan beras nasional,” ujar Mentan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (9/2) seperti di kutip dari Antaranews.

Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang

Ia menjelaskan bahwa pompanisasi menjadi salah satu program unggulan yang berperan penting dalam meningkatkan hasil pertanian. Melalui program ini, Kementerian Pertanian mendorong penggunaan pompa air untuk mengatasi keterbatasan irigasi, terutama di lahan tadah hujan dan wilayah yang rawan kekeringan.

Dengan adanya sistem pompanisasi, lanjut Mentan, petani dapat mengairi sawah mereka lebih optimal, meningkatkan indeks pertanaman, dan memperpanjang musim tanam sepanjang tahun. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.

Mentan juga optimistis bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

“Kami yakin, dengan dukungan Presiden Prabowo, sinergi berbagai pihak, dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat segera mencapai swasembada pangan dan mengakhiri ketergantungan terhadap impor beras di masa depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mentan menyebutkan bahwa peningkatan produksi ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian nasional, termasuk menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional pada Januari-Maret 2025 mencapai 8,67 juta ton, meningkat tajam sebesar 52,32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya sebesar 5,69 juta ton.

Kenaikan produksi ini sejalan dengan meningkatnya luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare, naik sekitar 970,33 ribu hektare atau 52,08 persen dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2024 yang hanya mencapai 1,86 juta hektare.

Mentan menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Menurutnya, lonjakan produksi tersebut tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi, seperti pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi, serta pemanfaatan teknologi pertanian modern yang lebih efisien.

Baca Juga : BPS Catat Produksi Gabah Meroket, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga di Pasar

Peningkatan produksi beras ini menjadi bukti keberhasilan strategi Kementerian Pertanian dalam mendorong produktivitas pertanian nasional. Mentan juga memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya menjaga ketersediaan pangan di dalam negeri.

“Hasil ini menjadi bukti nyata efektivitas berbagai program strategis yang dijalankan guna mendukung ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Editor – Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *