
Nusantara1News – Antusiasme para kepala daerah dalam mendukung program Sekolah Rakyat mendapat apresiasi langsung dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Para pemimpin daerah berlomba mengajukan proposal pembangunan ke Kementerian Sosial sebagai bentuk kesiapan mereka untuk menjadi bagian dari program prioritas nasional tersebut.
Gus Ipul, sapaan akrab Menteri Sosial, menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto bertujuan besar: memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan membangun karakter.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Kita tidak ingin program ini hanya berhenti di rencana. Siapa yang paling siap, itu yang akan dibangun lebih dulu. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi soal komitmen dan keberpihakan kepada rakyat miskin,” ujar Gus Ipul saat rapat koordinasi dengan kepala daerah di Jakarta, Rabu (16/4) di lansir dari Media Indonesia.
Kemensos membuka peluang selebar-lebarnya bagi daerah yang menunjukkan keseriusan, terutama dalam menyiapkan lahan minimal 5 hektare. Program ini menjadi bagian dari strategi besar pengentasan kemiskinan melalui pendidikan, di mana Sekolah Rakyat difungsikan sebagai tempat belajar sekaligus pembinaan karakter bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Program ini dirancang untuk anak-anak dari keluarga penerima manfaat yang selama ini terhambat akses dan kesempatan. Di Sekolah Rakyat, mereka akan tinggal, belajar, dan dibina secara intensif agar bisa keluar dari belenggu kemiskinan,” lanjutnya.
Sejumlah kepala daerah menunjukkan langkah konkret. Beberapa di antaranya adalah Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Enrekang M. Yusuf Ritanga, Bupati Sambas H. Satono, Bupati Aceh Barat Tarmizi, Bupati Batanghari M. Fadhil, serta Bupati Sarolangun H. Hurmin. Mereka telah menyiapkan lahan dan menyatakan kesiapan penuh untuk memulai pembangunan.
Tak hanya fokus pada pendidikan, Gus Ipul juga memperkenalkan gagasan inovatif: “Wisuda Keluarga Miskin.” Sebuah penghargaan khusus bagi keluarga penerima bantuan sosial yang berhasil mandiri dan keluar dari garis kemiskinan.
“Ini bukan tentang bantuan terus-menerus, tapi tentang bagaimana kita menyiapkan anak-anak agar kelak bisa mandiri. Negara hadir sebagai fasilitator perubahan,” tegas Gus Ipul.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Guna memastikan penyaluran tepat sasaran, program Sekolah Rakyat akan terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga seleksi peserta dilakukan secara adil, transparan, dan berdasarkan data akurat.