
Nusantara1News – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, bertemu langsung dengan masyarakat di Masjid Baiturrahman, Desa Jatijejer, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, pada Minggu (6/4) dikutip dari Detiknews. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menegaskan pentingnya kemandirian, khususnya bagi warga yang masih berada di usia produktif, agar tidak terus mengandalkan bantuan sosial (bansos).
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Menurutnya, bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dirancang untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar sementara, bukan untuk bergantung dalam jangka panjang. Ia berharap keluarga penerima manfaat (KPM) bisa meningkat secara ekonomi hingga akhirnya bisa keluar dari program bansos.
“Panjenengan tidak dirancang untuk selamanya menerima bantuan. Bansos hanya ditujukan bagi lansia dan penyandang disabilitas,” ujarnya.
Gus Ipul juga mengajak masyarakat yang sehat dan masih produktif untuk mengikuti berbagai program pemberdayaan lain yang tersedia. Di antaranya adalah pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, hingga pembinaan UMKM yang disiapkan pemerintah.
Ia menekankan pentingnya peran pendamping PKH dalam mengarahkan dan mengawasi agar bantuan diterima dan digunakan sesuai kebutuhan. Pendamping juga diminta aktif memberikan edukasi dan pembinaan agar KPM bisa mandiri.
“Pendamping harus benar-benar memastikan bantuan tepat sasaran,” katanya.
Dalam satu tahun, Kemensos telah menyalurkan bansos senilai Rp 330,031 miliar untuk 95.900 KPM di Mojokerto. Untuk itu, Gus Ipul meminta 107 pendamping PKH di wilayah tersebut bekerja maksimal, dibantu oleh pilar-pilar sosial lainnya.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Ia juga mendorong pemerintah daerah, mulai dari bupati hingga gubernur, agar dilibatkan dalam proses pengawasan dan evaluasi kinerja para pendamping agar distribusi bansos berjalan dengan efektif dan tepat guna.