Nusantara1News – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa seluruh jajaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) harus bergerak cepat, solid, dan responsif dalam melaksanakan agenda strategis nasional.
Arahan ini disampaikannya saat menutup Rapat Pimpinan Kemkomdigi di Jakarta, Rabu (2/7). Dalam rapat tersebut, Meutya menggarisbawahi pentingnya menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menghendaki percepatan nyata di seluruh kementerian dan lembaga.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
“Presiden kemarin kembali mengingatkan bahwa semua harus memahami bahwa kita perlu melakukan percepatan-percepatan kerja,” kata Meutya dalam keterangan resminya, Kamis (3/7) seperti yang dikutip dari laman Antara news.
Salah satu prioritas yang ditekankan Meutya adalah konsolidasi lintas kementerian dan lembaga, khususnya dalam pengembangan kecerdasan artifisial (AI) nasional serta reformasi tata kelola internal.
Sebagai contoh konkret, Kemkomdigi telah menghimpun 39 kementerian dan lembaga untuk duduk bersama dalam proses penyusunan Peta Jalan AI Nasional, demi menciptakan sinergi kebijakan dan penguatan ekosistem digital di Indonesia.
“Kemarin kita mengumpulkan 39 K/L, mau duduk bersama, itu juga sesuatu yang perlu kita apresiasi, artinya alignment di bidang AI mudah-mudahan bisa terjaga,” ujarnya.
Tak hanya menyoroti pentingnya kolaborasi eksternal, Menkomdigi juga menegaskan perlunya koordinasi yang kuat di internal kementerian. Ia mengingatkan agar seluruh pejabat, mulai dari Eselon II hingga Eselon I, menjaga keteraturan dalam pelaporan serta memperkuat komunikasi dua arah.
“Tidak boleh ada yang merasa berjalan sendiri tanpa koordinasi,” tegasnya.
Meutya pun mengajak seluruh jajaran Kemkomdigi untuk membangun budaya kerja yang kolaboratif, bukan hierarkis, guna mewujudkan tata kelola yang lebih adaptif dan efisien.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Nezar Patria, Wakil Menteri Angga Raka Prabowo, Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para pejabat pimpinan tinggi madya, staf khusus, dan staf ahli menteri.
