
Nusantara1News – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan langkah strategis TNI dalam memperkuat ketahanan nasional di bidang kesehatan, dengan memproduksi sendiri obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer yang telah disulap menjadi pabrik obat pertahanan negara.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Langkah ini dilakukan sebagai respons atas tingginya harga obat di dalam negeri serta kebutuhan akan distribusi obat yang lebih merata hingga ke pelosok desa.
“Kita tahu harga obat di Indonesia tinggi sekali, kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara, sehingga diharapkan nanti produksi obat kita yang kita akan kerjakan,” ujar Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4) dikutip dari laman CNN Indonesia.
Obat-obatan hasil produksi pabrik tersebut, kata Sjafrie, nantinya akan disalurkan melalui Koperasi Merah Putih yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Ia menambahkan bahwa distribusi akan diarahkan hingga ke apotek-apotek desa.
“Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan juga bisa kita sumbangkan obat-obat yang kita produksi itu kepada rakyat di desa, dengan adanya koperasi desa nanti yang akan dibentuk, maka apotek-apoteknya ini akan kita suplai dari obat yang kita buat di pabrik obat terpusat ini,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sjafrie juga menyinggung tantangan yang dihadapi oleh rumah sakit milik TNI. Dari total 145 rumah sakit TNI di seluruh Indonesia, sebanyak 29 di antaranya masih belum terakreditasi.
“Menyangkut rumah sakit kita memiliki sejumlah 145 rumah sakit TNI dari seluruh wilayah nasional kita. Tapi masih ada 29 rumah sakit yang belum terakreditasi,” jelasnya.
Masalah utama yang dihadapi rumah sakit-rumah sakit tersebut, menurut Sjafrie, adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya layanan dasar kesehatan yang memadai. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Pertahanan melalui Universitas Pertahanan terus mendorong peningkatan jumlah tenaga medis.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Lebih lanjut, Sjafrie juga mengumumkan bahwa pihaknya telah memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan untuk mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri, yang akan diperbolehkan berpraktik di rumah sakit institusi.
“Alhamdulillah Kementerian Kesehatan sudah memberikan lampu hijau bahwa dokter-dokter asing boleh praktek di rumah sakit institusi tidak secara individu,” tuturnya.