
Nusantara1News – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan bahwa ibadah puasa memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia, yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam mewujudkan Generasi Emas 2045.
Dalam ceramah bertajuk Pendidikan Akhlak Menuju Generasi Emas 2045, Mu’ti menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan bagian dari proses pendidikan yang menuntun manusia menuju kebahagiaan dan kemuliaan hidup.
“Puasa bukan sekadar ritual tapi bagian dari sarana dan proses pendidikan agar kita menjadi hamba Allah yang berakhlakul karimah,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin seperti yang dikutip dari laman Antara news.
Baca Juga : Trump Pasti Berlakukan Kanada, Meksiko, dan China Tidak Bisa Menunda Pengenaan Tarif
Ia mengaitkan konsep Generasi Emas 2045 dengan cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pasal 33 Ayat 1. Dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan didirikannya negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara itu, Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kaitan antara tujuan didirikannya negara dan tujuan pendidikan maka ibadah puasa sangat erat kaitannya,” tutur Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa berbagai tafsir menunjukkan puasa sebagai bagian dari proses edukatif yang bertujuan menjadikan manusia bertakwa.
“Ibadah puasa adalah kesempatan untuk membersihkan jiwa kita, ruhani kita dari sifat yang tercela yang mendorong kita pada perbuatan nista yang membuat manusia jatuh pada derajat yang serendah-rendahnya,” katanya.
Lebih lanjut, Mu’ti menjelaskan bahwa Generasi Emas 2045 adalah generasi yang memiliki wawasan luas serta ketakwaan yang kuat (faithful), sebab kunci kemuliaan manusia dan kejayaan bangsa terletak pada individu yang beriman dan berilmu.
“Generasi emas ini bisa dibentuk melalui puasa yang melatih kita untuk menjadi manusia yang mampu menahan diri, tidak rakus, merasa cukup dengan apa yang kita konsumsi, bersyukur, dan mampu meningkatkan derajat kehidupannya dengan berderma kepada sesama,” jelasnya.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
Ia menegaskan bahwa sikap-sikap tersebut harus tertanam dalam diri generasi muda agar mereka tidak hanya mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.