
Nusantara1News – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Indonesia, Abdul Mu’ti, mengimbau seluruh sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat untuk beralih menggunakan energi terbarukan.
Langkah ini sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang hijau dan ramah lingkungan.
“Kami sedang mendorong sekolah-sekolah agar tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan,” ungkap Abdul Mu’ti dalam kunjungannya ke SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, Kamis (27/2) seperti di kutip dari Antaranews.
Baca Juga : Trump Pasti Berlakukan Kanada, Meksiko, dan China Tidak Bisa Menunda Pengenaan Tarif
Ia juga mengapresiasi upaya SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu dalam mengadopsi energi terbarukan melalui pemanfaatan listrik tenaga surya. Inovasi ini bahkan mendapat pengakuan dari lembaga internasional.
Dalam konteks perubahan iklim global, suhu rata-rata dunia diperkirakan akan meningkat hingga 4 derajat Celsius pada tahun 2100. Di Indonesia sendiri, suhu bisa mencapai 37 hingga 38 derajat Celsius. Pemanasan global ini tidak hanya menyebabkan perubahan iklim, tetapi juga berdampak serius terhadap keseimbangan ekologi dan kehidupan di masa depan.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, Sutanpri, mengungkapkan bahwa dirinya akan menjadi pembicara di Brasil pada 10 hingga 20 April 2025 untuk berbagi pengalaman terkait penerapan energi terbarukan di sekolahnya.
Sejak tahun 2020, sekolah tersebut telah memasang panel surya berkapasitas 13.000 watt sebagai bagian dari kampanye pemanfaatan energi bersih dan ramah lingkungan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Menurut Manajer Kampanye Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu, Bengkulu memiliki potensi besar dalam energi terbarukan dengan total kapasitas mencapai 7.297 MW. Potensi ini berasal dari tenaga surya sebesar 3.475 MW yang tersebar di berbagai kabupaten, tenaga angin sebesar 1.513 MW di kawasan pesisir, tenaga air sebesar 945 MW yang tersebar hampir di seluruh wilayah, serta panas bumi sebesar 1.360 MW yang terdapat di Kabupaten Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, dan Rejang Lebong.