breaking news
Home » Menaker Tegaskan Pentingnya SDM Unggul untuk Masa Depan Industri RI

Menaker Tegaskan Pentingnya SDM Unggul untuk Masa Depan Industri RI

Bagikan :

Menaker Soroti Pentingnya SDM Berkualitas untuk Dorong Reindustrialisasi Nasional. ( sumber Detiknews )

Nusantara1News – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menekankan bahwa peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam mendukung kebangkitan industri dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia ke depan.

Saat menyampaikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Bogor, Jawa Barat, Yassierli memaparkan sejumlah persoalan ketenagakerjaan yang harus segera ditangani. Salah satunya adalah rendahnya Human Capital Index Indonesia yang berada di angka 0,540 masih di bawah rata-rata negara-negara ASEAN. Selain itu, ia juga menyoroti ketimpangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan nyata industri.

Baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor

“Kita tidak bisa membangun masa depan industri dengan SDM yang belum beradaptasi dengan perubahan zaman. Perlu transformasi menyeluruh dan segera,” tegasnya, Senin (14/4) dikutip dari Detiknews.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan merancang tiga langkah strategis.

Pertama, melakukan pembaruan Balai Latihan Kerja (BLK) agar menjadi pusat pelatihan modern berbasis proyek. Pelatihan akan difokuskan pada penguasaan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence, Internet of Things, dan Big Data.

“Kami ingin lulusan BLK memiliki pengalaman praktik, bukan hanya sekadar teori,” ujar Yassierli.

Langkah kedua yaitu meluncurkan Gerakan Nasional Produktivitas, sebuah inisiatif yang menggandeng sektor industri dan asosiasi profesi guna mempercepat terbentuknya SDM yang kompetitif di tingkat global.

Ketiga, mengembangkan sistem Employment Outlook, yaitu proyeksi kebutuhan tenaga kerja masa depan yang dapat menjadi pedoman bagi penyusunan kurikulum pendidikan di Indonesia.

“Kurikulum pendidikan harus relevan dengan tuntutan dunia kerja, bukan hanya menghasilkan lulusan yang pintar, tetapi juga siap terjun ke lapangan,” tambahnya.

Yassierli menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa reindustrialisasi adalah proyek kolektif yang membutuhkan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor

“Pemerintah berperan sebagai pengatur arah, tapi keberhasilan ditentukan oleh kolaborasi semua pihak,” pungkasnya, disambut hangat oleh para peserta yang hadir.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *