MERANTI – PT Sumatera Riang Lestari (SRL) memantapkan komitmennya
dalam mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Meranti, Riau.
Komitmen tersebut dibuktikan perusahaan yang bergerak dalam bidang Hutan Tanaman Industri itu dengan penandatanganan nota kesepahaman Desa Bebas Api (Free Fire Village) dengan Desa Penyagun, Wono Sari dan Teluk Samak, Kecamatan Rangsang.
Baca Juga : Rapat Pleno Rekapitulasi Suara 9 Kecamatan Kep. Meranti Selesai
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh manajemen PT SRL dan kepala desa terkait yang disaksikan Wakapolres Kabupaten Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan, Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin, Kepala Dinas Perkimtan-LH, Syaiful Bahri, Camat dan Kapolsek Rangsang, perwakilan Danramil 02 Tebing Tinggi serta Kepada Desa dan BPD dari desa terkait.
Fahmi Panjaitan, mewakili manajemen PT SRL menyebutkan program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya mencegah Karhutla, sekaligus melibatkan mereka dalam menjaga kelestarian hutan di Pulau Rangsang.
Fahmi menambahkan, kesepakatan tahap tiga ini berlaku pada 1 Januari hingga 30 Maret 2025. “Jika desa mampu menjaga arealnya tidak terjadi kebakaran selama periode tersebut, maka desa akan mendapat reward seratus juta Rupiah dalam bentuk infrastruktur dari SRL,” ungkap Fahmi.
Dijelaskannya, PT SRL sebelumnya memulai program Desa Bebas Api ini pada 2020 lalu. Sampai saat ini sudah ada 7 desa yang dilibatkan dalam program Desa Bebas Api.
“Alhamdulillah hasilnya sangat efektif dalam menekan kasus Karhutla.” Tutur Fahmi.
Baca Juga : PLN : Tarif Listrik Dipastikan Tidak Alami Perubahan
Diterangkannya secara internal, PT SRL sudah dilengkapi dengan peralatan dan personil yang memadai. “Termasuk menara pantau, pos pantau dan menara CCTV yang mampu menjangkau radius 35 sampai dengan 40 km,” tutur Fahmi.
Sementara itu Wakapolres Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan mengapresiasi program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh PT SRL tersebut.
Menurutnya penanganan Karhutla memang harus melibatkan banyak pihak. Selain itu program ini juga akan merubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan.
“Yang dulunya membakar kini berubah dengan metode mekanis yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Dodi.
Wakapolres juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi aktif PT SRL saat membantu pemadaman saat Karhutla terjadi di Rangsang.
Terpisah itu Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin, menyebutkan bahwa program seperti ini sangat membantu upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan di Kepulauan Meranti.
“Program ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen semua pihak,” jelasnya.
Dengan upaya bersama yang terus diperkuat, Desa Bebas Api menjadi wujud nyata harapan akan lingkungan yang lebih lestari dan bebas dari ancaman kebakaran di masa depan.