breaking news
Home » Listrik Hijau PLN Menjadi Solusi Terpercaya bagi Industri Modern

Listrik Hijau PLN Menjadi Solusi Terpercaya bagi Industri Modern

Bagikan :

Hindari Pelanggaran, Begini Tips PLN untuk Pemakaian Listrik Secara Benar (Dok: PLN)

Nusantara1News – PT PLN (Persero) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pengguna layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC), sebuah instrumen inovatif yang mempermudah pelanggan mengakses dan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang diakui secara internasional. Hingga tahun 2024, jumlah pelanggan layanan ini melonjak menjadi 7.354 pelanggan, meningkat 117 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3.378 pelanggan.

REC adalah layanan yang memvalidasi bahwa listrik per Megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi hijau terverifikasi. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan bahwa layanan ini menjadi solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk mendapatkan listrik hijau yang andal dan terjangkau.

Baca Juga : 2025 Tanpa Impor Pangan, Mendes Yandri: Peluang Emas untuk Kemajuan Desa

“PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit energi baru terbarukan (EBT) kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat,” ujar Darmawan, Selasa (28/1/2025) seperti yang di kutip dari laman Liputan 6.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2020, penjualan REC PLN terus mencatatkan pertumbuhan pesat. Hingga 2024, penjualan mencapai 10,99 Terawatt hour (TWh), dengan 49 persen dari total tersebut diraih sepanjang tahun 2024 atau setara 5,38 TWh. Angka ini naik 52 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar 3,54 TWh. “Pertumbuhan ini tidak lepas dari semakin tingginya minat sektor bisnis dan industri terhadap REC,” imbuh Darmawan.

Sejumlah perusahaan besar telah menjadi pengguna utama REC PLN, di antaranya Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Total kapasitas listrik hijau yang digunakan mencapai 2,81 TWh atau sekitar 52 persen dari kapasitas layanan pada tahun 2024.

Darmawan optimistis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut. “Semakin banyak perusahaan besar, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya kepada REC PLN. Sehingga, kami yakin layanan ini akan terus tumbuh,” paparnya.

Saat ini, PLN mengoperasikan delapan pembangkit listrik hijau yang menyuplai kebutuhan REC, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan HILIR

Darmawan juga menegaskan bahwa setiap sertifikat REC memberikan jaminan penggunaan energi terbarukan secara transparan dan sesuai standar internasional. “Sertifikat ini divalidasi melalui sistem APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat, yang memastikan keandalannya,” tuturnya.

Dengan kepercayaan yang terus tumbuh terhadap layanan listrik hijau PLN, langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung industri ramah lingkungan dan keberlanjutan energi di Indonesia.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *