Nusantara1News – Pagi Rabu (11/12/2024), Gunung Dukono kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan letusan yang terjadi sekitar pukul 08.54 WIT. Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 meter dari puncak gunung.
Kolom abu vulkanik tersebut diperkirakan mencapai ketinggian 4.087 meter di atas permukaan laut. PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Dukono guna memastikan langkah mitigasi yang tepat demi keselamatan masyarakat di sekitar kawasan.
Abu vulkanik dari erupsi Gunung Dukono terpantau membumbung tinggi dengan warna kelabu hingga hitam pekat, bergerak ke arah barat laut. Aktivitas vulkanik ini menunjukkan intensitas yang signifikan dan terus berlangsung hingga saat ini.
Demi keamanan, masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di sekitar Gunung Dukono. Kawah Malupang Warirang juga ditetapkan sebagai zona berbahaya dengan radius larangan sejauh 3 kilometer dari kawah.
Letusan Gunung Dukono yang disertai abu vulkanik kerap terjadi secara periodik dengan sebaran abu yang dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar wilayah tersebut diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi paparan abu vulkanik yang dapat berubah-ubah area jangkauannya.
Sebagai langkah antisipasi, warga disarankan untuk menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut. Penggunaan alat pelindung ini sangat penting guna mengurangi risiko gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik yang berbahaya.
Sepanjang tahun 2024, Gunung Dukono telah mengalami erupsi sebanyak 61 kali. Aktivitas vulkanik ini menunjukkan bahwa Gunung Dukono terus mengalami peningkatan aktivitas sepanjang tahun.
Hingga hari ini, Rabu, 11 Desember 2024, status Gunung Dukono masih berada pada level Waspada (Level II). Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi semua arahan dari pihak berwenang demi menjaga keselamatan.
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pemantauan aktivitas Gunung Dukono pada Selasa (10/12/2024) periode pukul 00.00-24.00 WIT mencatat 62 kali gempa letusan atau erupsi. Gempa ini memiliki amplitudo antara 6 hingga 27 mm, dengan durasi 37,99 hingga 259,99 detik.
Selain itu, tercatat pula dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20-34 mm, S-P 30,99-41,67 detik, dan durasi 87,17-113,82 detik. Aktivitas vulkanik ini juga disertai satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-4 mm, dominan pada 2 mm. Data ini menunjukkan bahwa Gunung Dukono masih sangat aktif dan memerlukan pengawasan ketat.