
Nusantara1News – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2025 hanya mencapai 146,48 juta orang, mengalami penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
Angka tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi pada pertengahan Februari 2025. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, menjelaskan bahwa prediksi tersebut didasarkan pada persepsi publik saat penelitian dilakukan.
Namun, ia menegaskan bahwa keputusan masyarakat dalam merealisasikan perjalanan mudik masih bisa berubah seiring dengan situasi dan kondisi yang berkembang. “Saat realisasi angkutan Lebaran, terdapat kemungkinan keputusan masyarakat berbeda tergantung berbagai situasi dan kondisi yang mampu mempengaruhi keputusan akhir,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/3/2025) seperti yang dikutip dari laman CNBC Indonesia.
Meski terjadi penurunan jumlah pemudik, Budi menyatakan bahwa survei ini tidak secara spesifik meneliti penyebabnya. “Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi juga mengonfirmasi bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, dengan 23% di antaranya memilih menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi utama.
“Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di Lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang, terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23%,” kata Dudy.
Lebih lanjut, Dudy memperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025, meskipun masih ada kemungkinan perubahan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi adalah kebijakan fleksibel seperti work from anywhere (WFA) dan flexible working arrangements.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
“Hari puncak sebagaimana yang tadi disebutkan oleh Bapak Kapolri kemungkinan terjadi pada tanggal 28 (Maret),” pungkasnya.