breaking news
Home » Kualitas SDM RI Dalam Bahaya!

Kualitas SDM RI Dalam Bahaya!

Bagikan :

Foto: Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan usai pengambilan sumpah jabatan presiden, di DPR RI, Jakarta (20/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Nusantara1News – Perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi PR yang harus diperhatikan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.

Sejak 2009, komitmen 20% APBN kita selalu digunakan untuk anggaran pendidikan. Namun, hasilnya sampai tahun ini angkatan kerja kita yang sebanyak 149 juta jiwa, lebih dari separuhnya hanya lulusan SMP ke bawah.

Anggaran pendidikan setiap tahunnya terus terkerek naik, bahkan pada 2024 anggaran ini mencetak rekor tertinggi sepanjang masa mencapai Rp665 triliun.

Besaran anggaran pendidikan apabila dibandingkan pada 2019 lalu sebanyak Rp460,32 triliun sudah naik 45%. Sementara, jika dibandingkan satu dekade lalu pada masa pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) anggaran pendidikan sudah melesat 100% atau dua kali lipat sampai 2024. 

Mirisnya, dengan anggaran pendidikan yang terus naik tiap tahun dan naik dua kali lipat dalam 10 tahun, nyatanya kualitas SDM kita masih rendah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai Februari 2024 mencatat angkatan kerja kita sudah mencapai 149,38 juta orang, bertambah 2,76 orang dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu lebih dari separuhnya, sekitar 53,68% merupakan seseorang dengan tingkat pendidikan SMP atau dibawahnya. Berikut rincian angkatan kerja berdasarkan tamatan pendidikannya :

Sementara itu, terjadi lonjakan pengangguran di di kalangan generasi Z alias gen Z yang saat ini berada dalam usia produktif.

Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Februari 2024, ada 3,6 juta Gen Z usia 15-24 yang menganggur tahun ini. Sementara total pengangguran terbuka di Indonesia ada di angka 7,2 juta. Itu artinya, Gen Z menyumbang 50,29% dari total pengangguran terbuka di Indonesia.

Jika ditambah dengan mereka yang tergolong bukan angkatan kerja tetapi tidak sedang sekolah atau pelatihan (Not in Employment, Education or Training/NEET), jumlah pengangguran mencapai 9,9 juta.

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif.Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun.

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.

Secara keseluruhan berbagai data di atas menunjukkan bahwa ada ketimpangan besar yang terjadi pada perbaikan SDM kita, mulai dari anggaran pendidikan yang nyaris selalu cetak rekor tetapi hasilnya dalam penyerapan tenaga kerja masih dominan pada kualitas SDM rendah tamatan SMP ke bawah.

Sementara penduduk usia produktif saat ini atau lebih banyak dari kalangan gen Z banyak menganggur, padahal mereka terkenal memiliki keunggulan di industri kreatif, yang sangat penting dan dibutuhkan dalam era digital saat ini.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber SDM Indonesia menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama agar kita tidak tertinggal dalam perkembangan dunia yang cepat terutama dalam era teknologi dan digitalisasi.

Sumber : cnbcindonesia


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *