Nusantara1News – Korea Utara baru saja melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang diklaim sebagai rudal terkuat di dunia.
ICBM yang diluncurkan pada Kamis (31/10), terbang lebih tinggi dan dalam durasi yang lebih lama daripada senjata lain yang pernah diuji Korea Utara.
Namun para ahli asing mengatakan uji coba tersebut gagal menunjukkan kekuatan Korea Utara dalam menguasai rintangan teknologi yang dapat menyerang daratan Amerika Serikat.
Kantor Berita Pusat Korea Utara melaporkan rudal tersebut diberi nama Hwasong-19 dan menyebutnya sebagai rudal strategis terkuat di dunia dan sistem senjata yang disempurnakan.
Media resmi mengatakan Kim Jong Un turut mengamati peluncuran itu, dan menggambarkan peluncuran tersebut sebagai tekad Korea Utara untuk melawan ancaman eksternal terhadap keamanan negara tersebut.
Dalam foto peluncuran resmi dari pemerintah Korea Utara menunjukkan bahwa rudal menggunakan bahan bakar padat yang telah diisi sebelumnya, yang membuat senjata lebih lincah dan lebih sulit dideteksi daripada propelan cair yang pada umumnya harus diisi bahan bakar terlebih dahulu.
Ahli menilai rudal itu terlalu besar untuk digunakan dalam situasi perang dan dianggap sebagai propaganda murni.
“Apa yang terjadi ketika rudal membesar? Wahananya juga membesar. Ketika peluncur transporter-erector membesar, mobilitasnya menurun,” kata Lee Sangmin, seorang ahli di Institut Analisis Pertahanan Korea, Korea Selatan, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (2/11/2024).
Hwasong-19 diperkirakan memiliki panjang setidaknya 28 meter, sementara ICBM canggih AS dan Rusia panjangnya kurang dari 20 meter, kata Chang Young-keun, seorang ahli rudal di Institut Riset Strategi Nasional Korea Selatan.
Ia berpendapat bahwa ukuran rudal tersebut kemungkinan membantu otoritas intelijen Korea Selatan mendeteksi rencana peluncuran terlebih dahulu.
“Jika terjadi konflik, paparan seperti itu membuat senjata tersebut menjadi sasaran serangan pendahuluan oleh lawan sehingga akan ada masalah besar terkait kemampuan bertahan,” kata Chang.
Sumber : cnbcindonesia