breaking news
Home » Komisi VII DPR Anjurkan Industri Dalam Negeri Untuk Maksimalkan Penyerapan Tembaga Freeport Gresik

Komisi VII DPR Anjurkan Industri Dalam Negeri Untuk Maksimalkan Penyerapan Tembaga Freeport Gresik

Bagikan :

Komisi VII DPR RI melaksanakan kunjungan ke Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025). Sumber: Antaranews

Nusantara1News – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, mengajak industri dalam negeri untuk lebih memanfaatkan katoda tembaga yang dihasilkan oleh Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

“Sejauh ini, produksi yang ada belum sepenuhnya terserap oleh pasar domestik, masih ada banyak sisa. Apa yang harus dilakukan dengan sisa tersebut?” ungkap Evita saat kunjungan Komisi VII DPR RI ke Smelter PTFI di Gresik pada Kamis (6/2) seperti di kutip dari Antaranews.

Baca Juga : Panglima Militer Israel Tewas Dibom Hizbullah

Pernyataan Evita disampaikan setelah pihak PTFI menginformasikan bahwa industri domestik masih belum mampu menyerap seluruh hasil produksi dari fasilitas Smelter PTFI.

PTFI sendiri memiliki kapasitas untuk memurnikan sekitar 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dengan proyeksi menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.

Oleh karena itu, selain mengimbau industri domestik untuk menyerap produk tersebut, Komisi VII DPR RI juga mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, untuk mencari solusi agar hasil produksi PTFI bisa dimanfaatkan lebih maksimal di dalam negeri.

Evita menegaskan pentingnya Kementerian Perindustrian merencanakan hilirisasi produk-produk terkait dari Smelter PTFI.

“Sayang jika kita sudah hilirisasi tapi tidak bisa menyerapnya secara domestik, sehingga akhirnya harus diekspor lagi. Peningkatan hilirisasi ini menjadi fokus utama Komisi VII di sektor perindustrian,” tambahnya.

Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi, mengungkapkan bahwa Smelter PTFI saat ini tengah dalam proses perbaikan setelah kebakaran yang melanda pabrik asam sulfat pada Oktober 2024.

Baca Juga : Panglima Militer Israel Tewas Dibom Hizbullah

Menurutnya, Smelter diperkirakan akan kembali beroperasi mulai Juli 2025 dan proses pemulihan operasionalnya akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai kapasitas penuh pada Desember 2025.

“Semoga pada Juli mendatang, operasional dapat dimulai kembali, sehingga kami dapat menyerap tenaga kerja dan memasarkan produk ke pasar domestik maupun internasional,” ujarnya.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *