
Nusantara1News – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan kesiapannya dalam menjaga keandalan layanan telekomunikasi selama periode mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi 2025, Selasa (25/3) dikutip dari Komdigi.go.id.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Sebagai langkah antisipatif, sebanyak 386 posko siaga dan 1.500 personel gabungan diterjunkan untuk memastikan konektivitas tetap optimal di seluruh Indonesia, khususnya di titik-titik utama mobilitas masyarakat.
Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kelancaran infrastruktur transportasi serta layanan publik selama libur panjang. Dalam Apel Bersama Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Optimal 2025 di Jakarta, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan pentingnya konektivitas sebagai kebutuhan utama masyarakat modern.
“Telekomunikasi adalah layanan esensial, dan kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kelangsungan sistem komunikasi dari Aceh hingga Papua,” ujar Menteri Meutya Hafid di hadapan peserta apel di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat.
Posko siaga akan mulai beroperasi sejak 26 Maret hingga 8 April 2025. Dari total 386 posko, 35 di antaranya dikelola langsung oleh Kemkomdigi, sementara sisanya didirikan oleh berbagai operator seluler, termasuk 152 posko milik Telkomsel, 184 posko Indosat, 10 posko XL Axiata, dan 5 posko Smartfren. Beberapa posko ditempatkan di lokasi strategis seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Rest Area Tol Jakarta–Cikampek KM 57 dan 62, Stasiun Gambir Jakarta, serta Stasiun Tawang Semarang.
Untuk memperkuat pengawasan dan penanganan gangguan jaringan, Kemkomdigi bersama operator telekomunikasi juga mengerahkan 29 unit kendaraan teknis, termasuk mobil pemantau frekuensi dan kualitas jaringan.
“Mobil-mobil ini berfungsi sebagai alat monitoring serta pendeteksi sumber frekuensi, termasuk yang bersifat ilegal. Selain itu, juga digunakan untuk menangani gangguan jaringan serta mengawasi penggunaan spektrum frekuensi,” jelas Meutya Hafid.
Sebanyak 1.500 personel gabungan akan bertugas sepanjang periode mudik, terdiri dari 150 petugas dari Kemkomdigi serta tenaga teknis dari masing-masing operator telekomunikasi. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas jaringan, menangani gangguan, dan memastikan kelancaran layanan digital, terutama di wilayah dengan lonjakan trafik data yang tinggi.
Menteri Meutya juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga kualitas layanan telekomunikasi selama momen penting ini.
“Tugas ini sangat krusial. Masyarakat yang mudik tentunya sangat membutuhkan layanan komunikasi yang andal,” ujarnya.
Apel kesiapan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, serta sejumlah pejabat tinggi dari berbagai lembaga terkait. Hadir pula Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, anggota Komisi I Gavriel Novanto dan Abraham Sridjaja, Wakil Kepala BSSN Albertus Rachmad Wibowo, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Himawan Bayu Aji, Direktur Utama PT Telkomsel Nugroho, Ketua Umum APJII Muhammad Arif, serta perwakilan dari ATSI dan operator seluler nasional lainnya.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
Dengan koordinasi lintas sektor dan kesiapan teknis yang matang, Kemkomdigi memastikan bahwa negara hadir untuk menjaga kelancaran komunikasi, baik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik maupun mereka yang merayakan hari raya dalam suasana khidmat.