
Nusantara1News – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing industri furnitur dalam negeri dengan menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di tengah pesatnya transformasi digital, Jumat (4/4) dikutip dari Metrotvnews.
Baca Juga : Curah Hujan Tinggi Jelang Nataru, Masyarakat dihimbau Waspada
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Kemenperin menjalin kemitraan dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd dan Universitas Pradita untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal.
SDM Unggul Jadi Penggerak Industri
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa ketersediaan SDM terampil menjadi faktor kunci dalam mendongkrak kinerja sektor furnitur.
Berdasarkan data Kemenperin, industri furnitur mencatat pertumbuhan 2,07% pada periode Januari–November 2024 dan berkontribusi 51,81% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Sementara itu, nilai ekspor furnitur mencapai USD 1,47 miliar, meningkat 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk dari luar negeri, sangat penting untuk meningkatkan kompetensi SDM industri agar mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Masrokhan, Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI).
Tiga Pilar Utama dalam Kerja Sama
Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 24 Maret 2025 mencakup tiga fokus utama:
- Penyusunan kurikulum berbasis Industri 4.0 dengan integrasi software desain CAD+T.
- Pelatihan bersertifikat internasional bagi dosen dan mahasiswa.
- Penyediaan lisensi software dan program kuliah ahli dari CAD+T selama tiga tahun.
William Dedella, General Manager CAD+T Australasia, menyatakan komitmen perusahaannya dalam mendukung efisiensi produksi furnitur melalui solusi teknologi.
“Kami akan membantu mengimplementasikan software kami dalam kurikulum pendidikan serta memberikan pelatihan langsung dari para ahli,” jelasnya.
Sinergi Pendidikan dan Industri
Sebagai fasilitator, Universitas Pradita turut mendukung program Talent Camp Asia 2025, sebuah pelatihan intensif bagi mahasiswa dan profesional di bidang furnitur.
“Polifurneka memiliki potensi besar untuk melahirkan desainer furnitur yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Boyke Janus Anshory, Kepala Program Studi Desain Interior Universitas Pradita.
Sementara itu, Peni Shoffiyati, Direktur Polifurneka, berharap kerja sama ini dapat memperkaya keterampilan mahasiswa dengan teknologi terkini.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
“Integrasi teknologi modern diharapkan dapat menjadi penghubung antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus mempersiapkan lulusan yang siap kerja,” pungkasnya.