
Sumber: CCN Indonesia
Nusantara1News – Kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai US$150 miliar, setara dengan sekitar Rp2.430 triliun. Angka tersebut merupakan estimasi yang dirilis oleh perusahaan cuaca AS, AccuWeather, pada Kamis (10/1) seperti yang dikutip dari laman CNN Indonesia.
AccuWeather memperkirakan bahwa kebakaran hutan yang dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah California ini telah menyebabkan kerugian ekonomi antara US$135 miliar (sekitar Rp2.185 triliun) hingga US$150 miliar (sekitar Rp2.430 triliun). Estimasi tersebut mencakup kerugian yang diasuransikan maupun yang tidak.
Baca Juga : Emisi Gas Rumah Kaca China Melonjak, 13 Miliar Ton pada 2021
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan perkiraan awal yang hanya berkisar antara US$52 miliar hingga US$57 miliar.
“Kebakaran ini meninggalkan kehancuran yang begitu memilukan, dengan dampak ekonomi yang luar biasa besar,” ujar Jonathan Porter, Kepala Meteorologi AccuWeather, dalam pernyataan resmi.
Ia juga menambahkan, “Sebagai gambaran, total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan ini diperkirakan setara hampir 4 persen dari PDB tahunan negara bagian California.”
Awal minggu ini, kebakaran dahsyat melanda Los Angeles, dengan api yang menjalar begitu cepat hingga mencapai Hollywood Boulevard dalam waktu singkat.
Kebakaran tersebut meluas ke sejumlah wilayah, termasuk Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga mendekati Ventura County.
Akibatnya, sekitar 10 orang dilaporkan tewas, dengan jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.
Baca Juga : Jimmy Carter Tutup Usia di 100 Tahun, Pemimpin Visioner dan Pejuang Hak Asasi
Menurut laporan pihak berwenang, lebih dari 9.000 rumah, tempat usaha, dan bangunan lainnya mengalami kerusakan atau hancur akibat insiden ini.
“Kebakaran Palisades adalah bencana alam paling menghancurkan dalam sejarah Los Angeles,” ujar Kristin Crowley, kepala pemadam kebakaran Los Angeles, seperti dikutip dari LA Times.