breaking news
Home » Kerja Sama Multisektor, Strategi BSSN Perkuat Ketahanan Siber RI

Kerja Sama Multisektor, Strategi BSSN Perkuat Ketahanan Siber RI

Bagikan :

BSSN Kumpulkan Pemangku Kepentingan untuk Perkuat Sistem Pertahanan Siber Nasional. ( sumber Liputan6.com )

Nusantara1News – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar rapat koordinasi strategis bersama para pengelola Infrastruktur Informasi Vital (IIV) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/4) dikutip dari Liputan6.com. Agenda ini dirancang sebagai langkah sinergis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang, khususnya terhadap sistem dan data yang menopang sektor-sektor strategis negara.

Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir

Forum ini menghadirkan berbagai instansi dari sektor penting seperti energi, keuangan, transportasi, dan pemerintahan digital, guna berbagi perkembangan terkini serta menyatukan visi dalam pengamanan sistem elektronik. IIV dipandang sebagai fondasi digital yang jika terganggu, bisa menimbulkan efek domino bagi kestabilan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi, menegaskan pentingnya keselarasan antarinstansi dalam membangun ketahanan siber nasional. Ia menyerukan komitmen kolektif untuk mempercepat pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di masing-masing institusi, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“BSSN siap mendampingi proses ini. Kita dorong operasionalisasi TTIS yang sesuai prinsip security by design, menjadikan Gov-CSIRT sebagai acuan,” ungkap Nugroho.

Lebih lanjut, Nugroho menekankan bahwa berbagai prioritas nasional seperti program Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan GovTech memerlukan ekosistem digital yang aman dan andal. Ia mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kesiapan dan daya tahan sistem informasi vital yang dikelola oleh kementerian dan lembaga masing-masing.

Dalam forum ini juga dibahas beragam ancaman siber aktual, termasuk serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dan kasus ransomware di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Selain itu, forum menjadi ruang strategis untuk membahas kesiapan sektor publik dalam implementasi SPBE dan transformasi digital yang aman.

Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir

Sekitar 150 peserta dari berbagai sektor hadir dalam kegiatan ini. Mereka diharapkan memberikan masukan terhadap kebijakan keamanan siber nasional dan kerja sama ke depan. Harapannya, rapat ini mampu menghasilkan arah kebijakan yang konkret dan mempercepat perlindungan sistem elektronik nasional secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *