
Nusantara1News – Transformasi kapabilitas digital dan budaya digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi faktor penting dalam mewujudkan Human-Based Public Governance. Hal ini dilakukan dengan menyiapkan ASN yang memiliki kemampuan digital, kepemimpinan digital, serta kompetensi dan talenta yang mumpuni di era digital. Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bekerja sama dengan Yayasan Upaya Indonesia Damai atau United in Diversity (UID) memperkuat sinergi dalam pengembangan kompetensi ASN.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Wakil Menteri PANRB, Purwadi Arianto, menegaskan bahwa transformasi tata kelola ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pemerintahan yang responsif dan efisien. “Ini terutama terkait dengan Asta Cita 7, yang menekankan pentingnya transformasi digital pemerintah guna mewujudkan tata kelola yang transparan, inklusif, dan efisien, serta mengembangkan smart-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,” ujar Purwadi saat bertemu dengan perwakilan UID di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Jumat (21/02/2025).
Purwadi juga menjelaskan bahwa transformasi tata kelola ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang No. 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, yang bertujuan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Manajemen Talenta dan Transformasi Digital Pemerintah menjadi fokus utama untuk memastikan keberlangsungan dan kesinambungan arah pembangunan transformasi tata kelola,” tambahnya.
Selain itu, Purwadi berharap UID tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan strategi transformasi digital, tetapi juga membantu mentransformasikan paradigma pemerintahan menuju governance 5.0. Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan mendukung peningkatan kualitas Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) di Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta memastikan kurikulum yang relevan dengan tantangan zaman dan strategi pembangunan nasional.
“UID memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam merancang pola pengembangan talenta ASN digital dan budaya digital, melalui masukan kebijakan dan riset ilmiah yang relevan,” ujar Purwadi.
Di sisi lain, Wakil Ketua UID, Suyoto, menyatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN akan berdampak signifikan pada perubahan pola pikir (mindset) aparatur. Menurutnya, dengan peningkatan kualitas SDM ASN, setiap kebijakan yang dihasilkan dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga : Kemenkop Perkuat Ekosistem Petani Tebu di Jatim untuk Dukung Ketahanan Gula
“Atas nama UID, saya mengucapkan terima kasih dan menyambut baik kolaborasi ini. Kami siap menjadi mitra Kementerian PANRB untuk melanjutkan kerja sama ini,” kata Suyoto.
Kolaborasi antara Kementerian PANRB dan UID ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya ASN yang kompeten di era digital, sekaligus mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. (HUMAS MENPANRB)