
Nusantara1News – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), mendorong penguatan investasi serta pemanfaatan inovasi teknologi untuk memperkuat daya saing sektor peternakan nasional secara berkelanjutan.
Baca Juga : Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Quick Win RSUD
Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Kementan, Makmun, menegaskan bahwa salah satu tantangan besar yang masih dihadapi adalah pemenuhan kebutuhan daging sapi dan susu nasional. Menurutnya, Indonesia masih mengimpor sekitar 400 ribu ton daging sapi per tahun, sementara produksi susu lokal baru mampu memenuhi 21 persen dari total kebutuhan nasional sebesar 4,7 juta ton.
“Ini menjadi peluang besar bagi para pelaku industri untuk berinvestasi di sektor ini,” kata Makmun dalam keterangan pada ajang Indo Livestock 2025 yang berlangsung di Jakarta, Kamis (3/7) dilansir dari laman Antara news.
Meski demikian, ia menyampaikan bahwa tren sektor peternakan Indonesia menunjukkan kemajuan. Salah satunya terlihat dari peningkatan ekspor produk peternakan sepanjang tahun 2024.
“Volume ekspor produk peternakan meningkat dari 470 ribu ton pada 2023 menjadi 489,7 ribu ton atau naik 4,16 persen di tahun 2024. Artinya, Indonesia tidak kekurangan sumber protein hewani,” ujarnya.
Indo Livestock 2025 sendiri menjadi platform strategis yang mempertemukan pelaku industri peternakan dari berbagai negara untuk saling bertukar informasi dan menjalin kerja sama.
Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli, mengatakan forum ini dirancang untuk mendorong terciptanya kemitraan yang adil, berkelanjutan, dan saling menguntungkan bagi seluruh pihak.
Pameran dan forum internasional ini diselenggarakan selama tiga hari, 2–4 Juli 2025, di Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak 300 peserta dari 15 negara ikut ambil bagian, termasuk lima paviliun negara dari China, Korea Selatan, Taiwan, negara-negara Eropa, serta Denmark.
Baca Juga : Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Quick Win RSUD
Ragam inovasi dipamerkan dalam Indo Livestock 2025, mulai dari teknologi peternakan, pakan ternak, kesehatan hewan, pengolahan susu, hingga bidang terkait seperti perikanan dan pertanian.