
Nusantara1News – Kementerian Sosial (Kemensos) melaporkan telah menyalurkan bantuan sosial senilai Rp18 triliun sepanjang triwulan pertama 2025. Proses distribusi bansos ini akan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) mulai April 2025, dengan total alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah melebihi Rp120 triliun.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Penyalurannya memang setiap tiga bulan, triwulan I, triwulan II, dan triwulan III, dan triwulan IV,” ungkap Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Minggu, 13 April 2025 seperti yang dikutip dari laman Metrotvnews.
Gus Ipul menjelaskan bahwa bansos disalurkan melalui jaringan bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himbara dan PT Pos Indonesia, dengan biaya penyaluran mencapai Rp97 miliar.
“Sejak Indonesia merdeka, di awal pemerintah Presiden Prabowo kita sudah memiliki DTSEN, yang ini pertama kalinya sejak Indonesia merdeka,” katanya menambahkan.
Dalam rincian program, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp43,86 triliun, yang disalurkan kepada 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara itu, Program Keluarga Harapan (PKH) ditargetkan menyasar 10 juta KPM dengan pagu anggaran mencapai Rp28,79 triliun.
Selain itu, bantuan juga diberikan untuk 294 ribu anak yatim-piatu dengan total anggaran Rp705,6 miliar. Tak hanya itu, Kemensos juga menjalankan program permakanan harian bagi lansia berusia di atas 75 tahun.
“Setiap hari kita beri makan pagi dan siang, dua kali, satu kali dikirim saat sarapan kepada 136 ribu penerima manfaat. Total jumlahnya adalah Rp 74,76 triliun,” jelas Gus Ipul.
Dalam bidang kesehatan, pemerintah menanggung iuran BPJS Kesehatan untuk 96,8 juta jiwa, dengan anggaran sebesar Rp48,78 triliun.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Kalau dijumlahkan sekitar lebih dari Rp120 triliun, itulah dari Kementerian Sosial,” tutup Gus Ipul.