
Nusantara1News – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan perlunya vaksinasi Respiratory Syncytial Virus (RSV) bagi warga lanjut usia sebagai langkah strategis mencegah dampak serius dari tripledemic, yakni ketika tiga virus pernapasan RSV, COVID-19, dan Influenza menyebar secara bersamaan di tengah masyarakat, Rabu (9/7) dikutip dari Antaranews.
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi, menyampaikan bahwa kondisi fisik lansia yang secara alami menurun serta tingginya angka penyakit penyerta, menuntut perhatian khusus terhadap kesehatan kelompok usia ini.
“Vaksinasi menjadi salah satu kunci dalam membentuk lansia yang sehat dan tetap produktif,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu. Ia menambahkan, Indonesia kini memiliki sekitar 30,4 juta lansia atau sekitar 12 persen dari total penduduk, dan jumlah ini diprediksi melonjak menjadi 20 persen pada tahun 2045.
Menurut Imran, RSV memiliki tingkat penularan lebih tinggi dari COVID-19, dan risiko komplikasi kesehatannya juga lebih berat. Ia mengungkapkan bahwa virus ini menjadi salah satu penyebab utama pneumonia karena virus dan mudah menyebar, bahkan dari satu orang dapat menular ke tiga individu lainnya. Umumnya, masa penularan berlangsung 3–8 hari, namun pada orang dengan imunitas rendah seperti lansia, virus bisa bertahan dan menyebar hingga empat minggu.
Penularan RSV, lanjutnya, terjadi lewat droplet dari saluran pernapasan penderita, terutama di situasi padat seperti kegiatan keagamaan (Haji dan Umrah) atau pertemuan keluarga saat musim liburan.
“Karena belum ada pengobatan spesifik untuk RSV pada dewasa, pencegahan lewat vaksin menjadi sangat penting,” kata Imran.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang perlindungan lansia, terutama mereka yang memiliki komorbid seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan kronis. Imran mendorong agar masyarakat proaktif berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapat perlindungan yang sesuai.
Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Sukamto Koesnoe, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerbitkan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025, di mana vaksin RSV dimasukkan sebagai salah satu vaksin yang direkomendasikan, khususnya bagi individu berusia di atas 50 tahun.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya mengantisipasi risiko tripledemic, termasuk kemungkinan terjadinya koinfeksi antara ketiga virus tersebut,” jelasnya.