Nusantara1News – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengumumkan langkah-langkah strategis terkait nasib pelajar Indonesia yang telah memperoleh Letter of Acceptance (LoA) dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Stella Christie pada Rabu (28/5) melalui media sosial di kutip dari CNN Indonesia, menyusul kebijakan terbaru Presiden AS Donald Trump yang menghentikan sementara proses pengajuan visa bagi mahasiswa asing.
Baca Juga : Pemkab Rohil Gelar Upacara Bendera Peringati HUT Korpri ke 53
Stella menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sejumlah opsi agar para penerima beasiswa tetap dapat melanjutkan studi mereka, termasuk membuka kemungkinan kuliah di negara lain ataupun di perguruan tinggi dalam negeri yang berkualitas.
“Kami sedang mengupayakan berbagai jalur alternatif agar proses pendidikan para pelajar tetap berjalan,” ujar Stella. Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemitraan dengan kampus-kampus ternama di luar negeri serta memperkuat pilihan pendidikan tinggi di dalam negeri.
Selain itu, Wamen Stella juga mengimbau mahasiswa Indonesia yang saat ini masih berada di AS dengan visa F, M, atau J untuk tetap tinggal di negara tersebut dan tidak melakukan perjalanan ke luar Amerika Serikat sampai ada kejelasan lebih lanjut.
Kebijakan visa ini dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang menginstruksikan seluruh kedutaan dan konsulat untuk menangguhkan penerbitan visa baru bagi pelajar asing. Langkah tersebut disebut sebagai bagian dari pengawasan ketat terhadap media sosial dan aktivitas digital calon mahasiswa internasional.
Baca Juga : Pemkab Rohil Gelar Upacara Bendera Peringati HUT Korpri ke 53
Penangguhan ini menambah panjang daftar kebijakan imigrasi yang berdampak pada pelajar global, di tengah wacana pembatasan lebih lanjut terhadap kampus-kampus elite seperti Universitas Harvard dalam menerima mahasiswa asing.
