Nusantara1News – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter, yang menjabat pada 1977-1981, meninggal dunia pada Minggu waktu setempat. Tokoh yang dikenal atas perannya dalam mendamaikan Israel dan Mesir serta penerima Nobel Perdamaian itu wafat pada usia 100 tahun.
Menurut laporan media AS, Carter tutup usia pada Minggu sore di rumahnya di Plains, Georgia. The Washington Post dan Atlanta Journal-Constitution mengungkapkan bahwa Carter telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama hampir dua tahun terakhir.
Baca Juga : Putin Sampaikan Permintaan Maaf kepada Azerbaijan atas Tragedi Kecelakaan Pesawat
“Ayah saya adalah pahlawan, bukan hanya bagi saya tetapi juga bagi semua orang yang menjunjung perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” ujar Chip Carter, putranya, dikutip dari Reuters, Senin (30/12/2024).
“Saudara laki-laki, saudara perempuan, dan saya berbagi keyakinan yang sama dengannya. Dunia adalah keluarga kita berkat kemampuannya menyatukan orang-orang. Kami berterima kasih atas penghormatan Anda dengan terus melanjutkan keyakinannya,” tambahnya.
Carter, seorang politisi dari Partai Demokrat, memenangkan pemilu 1976 dengan mengalahkan petahana dari Partai Republik, Gerald Ford. Namun, empat tahun kemudian, ia dikalahkan secara telak oleh Ronald Reagan, mantan aktor dan gubernur California. Setelah meninggalkan jabatannya, Carter menjadi presiden AS yang hidup paling lama setelah masa kepresidenannya.
Selama masa jabatannya, Carter mencatat prestasi besar melalui Perjanjian Camp David pada 1978 antara Israel dan Mesir, yang dianggap sebagai tonggak perdamaian di Timur Tengah. Namun, masa pemerintahannya juga menghadapi tantangan berat, seperti resesi ekonomi dan krisis penyanderaan Iran yang berlangsung selama 444 hari di akhir masa jabatannya, yang merusak popularitasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Carter menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk melanoma yang menyebar ke hati dan otaknya. Pada Februari 2023, ia memilih perawatan di rumah daripada menjalani prosedur medis lebih lanjut.
Baca Juga : Maskapai Murah Amerika Serikat Bangrut
Rosalynn Carter, istrinya, meninggal lebih dulu pada 19 November 2023, di usia 96 tahun. Carter yang hadir dalam pemakaman istrinya terlihat lemah dan menggunakan kursi roda.
Meskipun meninggalkan jabatannya dalam kondisi tidak populer, Carter diakui atas dedikasinya terhadap tujuan kemanusiaan. Pada 2002, ia dianugerahi Nobel Perdamaian atas “upayanya yang tanpa henti dalam mencari solusi damai untuk konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial.”