
Nusantara1News – Modeling budidaya lobster yang dijalankan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam menunjukkan hasil yang sangat positif. Kolaborasi dengan pembudidaya kerang sebagai penyedia pakan alami lobster tidak hanya mendukung keberhasilan program tersebut, tetapi juga memberikan dampak langsung berupa peningkatan pendapatan bagi para pembudidaya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, dalam keterangan resmi KKP di Jakarta pada Rabu (14/5) dikutip dari kkp.go.id, pemilihan Batam sebagai lokasi program modeling bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami yang menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya lobster. KKP telah membangun kemitraan dengan kelompok pembudidaya kerang di Tanjung Uma Batam. Selain membeli hasil kerang budidaya mereka, KKP juga menyediakan fasilitas berupa Keramba Jaring Apung (KJA).
Dukungan sarana ini membuat produksi kerang hijau melonjak hingga 5 hingga 6 kali lipat, yang secara langsung meningkatkan pendapatan pembudidaya. Panen kerang hijau dan kerang kupang yang sebelumnya kerap dibuang, kini justru memberikan nilai ekonomi. Tb Haeru menambahkan, kerang kupang memiliki kemiripan karakteristik dengan kerang coklat, yang juga dikembangkan oleh BPBL Lombok. Meskipun kedua jenis kerang ini tidak dikonsumsi manusia, kandungan nutriennya sangat tinggi dan berpotensi besar sebagai pakan alami lobster.
“Program ini merupakan bagian dari strategi besar KKP untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan budidaya lobster di tingkat nasional dengan memanfaatkan potensi lokal seperti kerang kupang dan kerang coklat,” tambah Tb Haeru.
Plt. Kepala BPBL Batam, Ipong Adi Guna, menyampaikan bahwa Batam adalah lokasi strategis untuk pengembangan budidaya lobster. Selain dekat dengan pasar internasional seperti Singapura dan Malaysia, perairannya juga kaya akan nutrien. Selama tujuh bulan masa pemeliharaan lobster di lokasi modeling, pasokan kerang untuk pakan selalu tersedia.
“Alhamdulillah, hasil panen kerang selalu memuaskan. Bantuan berupa KJA dengan ukuran 3 x 3 meter dan 4 lubang per unit, yang didukung dengan sekitar 250 tali kerang per unit, dikelola oleh tiga kelompok pembudidaya kerang,” jelas Ipong.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
Sementara itu, Rusli, pembudidaya kerang di Tanjung Uma, mengakui adanya lonjakan produksi setelah menerima bantuan dari KKP. Produksi kerang hijaunya meningkat hingga enam kali lipat dibanding sebelumnya. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menetapkan lobster sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor perikanan. Untuk itu, KKP menginisiasi program modeling di Batam guna mendukung peningkatan produksi lobster nasional.