breaking news
Home » Inilah Penyebab Warga Indonesia Memilih Berobat ke Malaysia dan Singapura

Inilah Penyebab Warga Indonesia Memilih Berobat ke Malaysia dan Singapura

Bagikan :

[15/2 18.56] Qilaa: Foto: visitsingapore.in ( Sumber CNBC Indonesia ) [15/2 19.02] Qilaa: Menteri Imipas Agus Andrianto meminta bantuan Polri untuk melakukan razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). ( Sumber CNN Indonesia )

Nusantara1News – Sebagian masyarakat kelas menengah atas di Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena berbagai alasan, termasuk kualitas layanan kesehatan dan kredibilitas tenaga medis yang dinilai lebih unggul. Malaysia menjadi destinasi utama bagi pasien asal Indonesia, diikuti oleh Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Adib Khumaidi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat berobat ke luar negeri adalah biaya pengobatan dan transportasi yang sering kali lebih terjangkau dibandingkan dengan di dalam negeri, Sabtu (15/2) seperti di kutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

Menurut dr. Adib Khumaidi, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), salah satu alasan biaya pengobatan di luar negeri lebih terjangkau adalah adanya kebijakan dan regulasi negara yang menerapkan pembebasan pajak untuk layanan kesehatan. Hal ini membuat biaya perawatan lebih kompetitif dibandingkan dengan di dalam negeri.

Selain faktor biaya, aspek kenyamanan dalam berkomunikasi dengan dokter juga menjadi alasan banyak pasien Indonesia memilih berobat ke luar negeri. Adib menekankan pentingnya peningkatan keterampilan komunikasi di kalangan dokter dalam negeri, mengingat banyak pasien merasa lebih nyaman berinteraksi dengan tenaga medis di Malaysia atau Singapura.

Diperkirakan lebih dari satu juta warga Indonesia rutin bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan Indonesia mengalami kehilangan potensi ekonomi yang besar. Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor kesehatan nasional adalah rendahnya rasio dokter, yang saat ini hanya mencapai 0,47 dibandingkan dengan jumlah penduduk di Tanah Air.

Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live

Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio ideal jumlah dokter, baik umum maupun spesialis, adalah 1 dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Jika suatu negara mampu mencapai rasio ini, maka dapat dikategorikan sebagai negara yang berhasil dan bertanggung jawab dalam sektor kesehatan.

Namun, menurut data terbaru dari WHO dan World Bank, rasio dokter di Indonesia masih berada di angka 0,47 per 1.000 penduduk. Dengan rasio tersebut, Indonesia menempati posisi ketiga terendah di kawasan ASEAN, hanya sedikit lebih baik dari Laos (0,3 per 1.000) dan Kamboja (0,42 per 1.000).

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *