Nusantara1News – Indonesia Pingpong League (IPL) 2024 telah melalui tahap seleksi untuk menentukan tim-tim terbaik yang akan bertanding di babak grand final. Dari hasil seleksi tersebut, terpilih masing-masing empat tim putra dan empat tim putri yang berhak melaju ke babak puncak. Pada babak ini, mereka akan bersaing untuk memperebutkan gelar juara dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam kompetisi bergengsi ini. Grand final menjadi momen penting untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara IPL 2024.
Hasilnya, Onic Sport, Arwana Jaya, Sukun Kudus, dan Jasa Raharja Putera menjadi empat tim yang finis empat besar dari Divisi Elite Putra. Sementara dari tim putri, Arwana Jaya, Onic Sport, Jasa Raharja Putera, dan Stoni menjadi empat tim terbaik.
Baca Juga : Menlu Sugiono Dorong Indonesia Bergabung dengan BRICS
Keempat tim terbaik dari nomor putra dan putri akan diadu lagi di GBK Arena pada 21-22 Desember mendatang. Founder IPL 2024, Yon Mardiyono, menilai persaingan ajang ini cukup sengit terlihat dari komposisi klasemen setiap seringa.
“Perjalanan panjang IPL 2024 Seri 1, 2, dan 3 telah usai, saya melihat persaingan yang sangat ketat. Itu terlihat dari setiap serinya klub juara atau pemuncak klasemen selalu bergantian,” kata Yon dalam rilis yang diterima detikSport.
“Ini yang saya harapkan, selalu tercipta kompetisi bertanding habis itu evaluasi, latihan, dan bertanding lagi. Perjuangan mereka tdk henti di Seri 1, 2, dan 3 saja. Mereka harus mempersiapkan diri habis-habisan di grand final nanti,” ujar Yon yang merupakan mantan atlet nasional.
Federasi tenis meja Indonesia saat ini masih belum kondusif karena ada dualisme. Hal itu diharapkan segera selesai agar olahraga pingpong bisa lebih berkembang lagi.
“Soal dualisme federasi, saya berharap segera selesai karena tidak dimungkiri konflik ini membuat atlet jadi korban. Yang seharusnya mereka dibina secara berjenjang dan punya prestasi di level internasional, jadi terbengkalai. Saya harap nantinya jika ada federasi baru yang ditetapkan secara sah agar bisa melaksanakan program pembinaan yang terukur. Kalau berlarut-larut, kita bisa ketinggalan lebih jauh dari negara-negara lain,” kata Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, yang juga ketua IPL 2024.
‘Saya juga berharap, pemerintah terlibat melaksanakan fungsinya sebagai pengawas. Mereka memang tidak bisa masuk secara teknis di federasi, tapi saya rasa punya cara untuk menyelesaikan konflik dengan cara baik-baik. Tenis meja kita pernah ditakuti di Asia dan diakui dunia, saya berharap hal itu kita bisa rebut kembali,” kata dia menambahkan.
Baca Juga : Kebaya Indonesia Diajukan ke UNESCO, Fokus Pengakuan Gobal
Pendiri IPL, Yon Mardiyono, mengapresiasi perjuangan para atlet dan berharap mereka mempersiapkan diri maksimal untuk grand final. Namun, IPL juga menghadapi tantangan dari dualisme federasi tenis meja Indonesia yang memengaruhi pembinaan atlet. Ketua IPL, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, berharap konflik ini segera selesai agar tenis meja Indonesia dapat kembali bersinar di level internasional dengan dukungan pemerintah dan pembinaan yang terukur.
