Nusantara1News – Indonesia terus memainkan peran sentral dalam mendorong penguatan kerja sama ekonomi kawasan dan mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan di Asia Tenggara. Fokus utamanya adalah membangun ketahanan rantai pasok regional dan mempercepat peralihan ke energi hijau sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap satu negara saja.
“Kita tidak ingin ASEAN rentan terhadap gangguan rantai pasok global. Kolaborasi regional yang kokoh bisa menciptakan sistem yang lebih adaptif dan tahan guncangan,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, dalam pernyataan tertulis pada Minggu (25/5) dikutip dari Metrotvnews.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Politikus Partai Golkar itu menilai bahwa strategi ini menjadi sangat penting di tengah dinamika geopolitik dan intensitas persaingan ekonomi global yang terus berubah. Di luar aspek ekonomi, Indonesia juga aktif mendorong agenda transisi hijau melalui berbagai inisiatif seperti Asia Zero Emission Community (AZEC), serta pengembangan teknologi dekarbonisasi termasuk hidrogen, amonia, dan CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage). Selain itu, pengelolaan sumber daya penting seperti nikel dan litium turut menjadi perhatian demi mendukung industri hijau.
“Transisi energi tidak hanya menyangkut isu lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. ASEAN harus mampu mengambil peran sebagai motor ekonomi rendah karbon,” tegasnya.
Sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, Dave menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut selaras dengan visi Indonesia dalam menjamin pasokan energi terbarukan di kawasan, mendorong investasi ramah lingkungan, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat industri hijau global.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
“Kita sudah memiliki sumber daya, sekarang saatnya mempererat sinergi. Ini adalah momentum bagi ASEAN untuk bangkit sebagai kekuatan ekonomi berkelanjutan,” tutupnya.
