breaking news
Home » Indonesia Meluncurkan Pasar Karbon Internasional Secara Resmi

Indonesia Meluncurkan Pasar Karbon Internasional Secara Resmi

Bagikan :

Ilustrasi panas bumi. Sumber: Metrotvnews

Nusantara1News – Indonesia Resmi Memulai Operasi Pasar Karbon Internasional pada Senin (20/1) seperti dikutip dari Metrotvnews, Indonesia secara resmi memulai operasi pasar karbon internasional. Langkah ini dianggap sebagai wujud nyata komitmen Indonesia dalam mendukung COP29 serta bagian dari upaya mempercepat pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC).

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam menetapkan harga karbon di Indonesia. Pemerintah juga telah menyusun berbagai elemen penting untuk memperkuat ekosistem karbon nasional agar perdagangan karbon dapat berjalan lebih efektif.

Baca Juga : Upaya Pelestarian Danau Toba, Waketum NasDem Saan Mustopa Lepas Ribuan Bibit Ikan

“Adanya elemen kunci ini memastikan bahwa sertifikat pengurangan emisi yang diterbitkan Indonesia memiliki standar integritas yang tinggi,” jelas Hanif saat peresmian pasar karbon internasional di Jakarta.

Menurut Hanif, elemen penting yang mendukung pelaksanaan pasar karbon internasional mencakup Sistem Registrasi Nasional (SRN), mekanisme pengukuran, pelaporan, dan verifikasi (Measuring, Reporting, and Verification/MRV), sertifikasi pengurangan emisi gas rumah kaca, serta pengaturan otorisasi, korespondensi penyesuaian, dan perdagangan karbon global.

Untuk mendukung keberhasilan perdagangan karbon, Indonesia telah menyiapkan sejumlah proyek strategis. Beberapa di antaranya adalah:

Baca Juga : RI Ciptakan Rekor, Impor Solar Berkurang 4,5 Juta KL Berkat Biodiesel

  • Pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas alam baru Priok Blok IV dengan potensi pengurangan emisi sebesar 595 ribu ton CO2 ekuivalen.
  • Pembangkit listrik tenaga mini hidro Gunung Wukul dengan kapasitas pengurangan emisi 5.000 ton CO2 ekuivalen.
  • Pembangkit listrik tenaga gas alam baru PJB Muara Karang Blok III dengan potensi pengurangan emisi mencapai 750 ribu ton CO2 ekuivalen.

“Peluncuran perdagangan karbon internasional ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong aksi iklim global, mengubah ambisi menjadi kenyataan, serta menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan,” ujar Hanif.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *