
Nusantara1News – Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, menjadikannya magnet investasi bagi pelaku usaha domestik maupun internasional. Potensi ini menarik perhatian negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.
Dalam Inspirato Sharing Session bertajuk “Peluang Investasi di Indonesia”, Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Pasifik Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Saribua Siahaan, memaparkan daya tarik Indonesia bagi investor dari Malaysia, Singapura, hingga Australia.
Menurut Saribua, pengusaha dan investor Malaysia menunjukkan minat yang besar terhadap Indonesia, terutama pada proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kolaborasi dengan Konsulat Jenderal RI di Penang dalam acara Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024 telah memperkuat minat ini.
Baca Juga : Penyaluran Bantuan Sektor Perikanan Tangkap oleh KKP Tembus Rp 104,8 Miliar
“Kami menjelaskan potensi investasi Indonesia secara langsung kepada investor Malaysia, yang sebelumnya hanya mendapat informasi dari media. Forum ini berhasil menarik perhatian mereka, termasuk rencana kunjungan ke Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah, untuk menjajaki peluang di sektor plastik,” ungkap Saribua, Dikutip dari Liputan 6.
Ia juga menyoroti investasi potensial senilai lebih dari 100 miliar rupiah yang berpeluang menyerap ribuan tenaga kerja. Strategi jemput bola melalui forum investasi, seperti di Malaysia, akan diperluas ke negara-negara lain, termasuk Singapura, Thailand, dan Australia.
Minat Malaysia di IKN
Investor Malaysia juga tertarik pada proyek IKN, terutama karena lokasinya yang strategis dekat dengan Malaysia. Saribua sering mendampingi calon investor dan delegasi bisnis Malaysia ke IKN, yang semakin memperkuat ketertarikan mereka.
“Kebutuhan transportasi langsung seperti penerbangan dari Penang atau Kuala Lumpur ke Balikpapan menjadi perhatian utama. Hal ini akan membuat akses ke IKN lebih efisien dan menarik lebih banyak investor,” jelasnya.
Selain itu, proyek-proyek properti, infrastruktur, dan kebutuhan pendukung di IKN, seperti perumahan, rumah sakit, dan sekolah, juga menarik perhatian investor Malaysia. Bahkan, ada yang berminat membangun pabrik roti di kawasan tersebut.
Peran Singapura sebagai Hub Investasi
Saribua menambahkan, banyak investasi yang masuk ke Indonesia melalui Singapura. Namun, tidak semua berasal dari negara tersebut, melainkan dari berbagai negara seperti Jepang, Malaysia, dan bahkan pelaku usaha Indonesia sendiri yang memanfaatkan Singapura sebagai hub investasi.
“Pengalaman saya menunjukkan bahwa investasi besar dari Jepang, Malaysia, dan lainnya sering tercatat melalui Singapura. Ini menunjukkan peran penting Singapura dalam mendukung masuknya investasi ke Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga : Pemerintah Hapus Pajak untuk Gaji di Bawah Rp10 Juta pada 2025
Peluang Kolaborasi dengan Australia
Indonesia juga memiliki peluang besar untuk berkolaborasi dengan Australia, khususnya di sektor hilirisasi sumber daya alam. Dengan sumber daya nikel Indonesia dan lithium Australia, keduanya dapat mengembangkan produk bernilai tambah yang strategis.
“Fokus pada hilirisasi akan memberikan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Pemerintah optimis strategi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%,” kata Saribua, Dikutip dari Liputan 6.
Ia berharap kolaborasi lintas negara ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi utama di kawasan.