Nusantara1News – Hubungan Indonesia dan Mongolia memasuki babak baru dengan disepakatinya sejumlah inisiatif penting di bidang ekonomi, perdagangan, serta mobilitas masyarakat. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menlu Mongolia Battsetseg Batmunkh di Jakarta, Rabu (21/5).
Kedua menteri menegaskan bahwa kerja sama konkret yang berpandangan ke depan sangat dibutuhkan demi memperkuat hubungan bilateral. Menlu Sugiono mengungkapkan bahwa volume perdagangan antara kedua negara melonjak signifikan tahun lalu.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
“Kami melihat peluang besar dalam kerja sama sektor energi terbarukan, tekstil, bahan pangan, dan pertambangan,” ujar Sugiono dilansir dari laman Metrotvnews, sembari menyampaikan bahwa perdagangan Indonesia-Mongolia naik hingga 74 persen pada tahun sebelumnya.
Ia juga mengajak Mongolia untuk ambil bagian dalam program ketahanan pangan dan energi yang tengah dikembangkan Indonesia. Kolaborasi ini dinilai penting demi memperkuat konektivitas ekonomi kawasan.
“Indonesia menyambut baik ketertarikan Mongolia untuk menjadi bagian dari program food and energy self-sufficiency,” tambah Sugiono.
Selain bidang ekonomi, isu mobilitas juga menjadi perhatian. Kedua negara sepakat untuk memulai konsultasi pembebasan visa, serta mendorong pertukaran pelajar, kerja sama bahasa, hingga aktivitas olahraga dan budaya.
Menlu Mongolia Battsetseg menyampaikan harapannya untuk memperkuat konektivitas langsung antarwarga kedua negara.
“Kami berharap bisa segera menginisiasi penerbangan langsung Ulaanbaatar–Jakarta agar konektivitas antara kedua masyarakat lebih kuat,” ujar Battsetseg.
Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana
Langkah-langkah ini diharapkan menjadi pondasi bagi peningkatan interaksi masyarakat serta memperlancar arus perdagangan dan sektor pariwisata di masa mendatang.
