
Nusantara1News – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha C. Nasir, mengadakan pertemuan bilateral dengan Osvaldo Dos Santos Varela, Sekretaris Negara merangkap Wakil Menteri Luar Negeri Angola untuk bidang Administrasi, Keuangan, dan Warisan Budaya, pada Rabu (30/4) dikutip dari Metrotvnews. Pertemuan ini berlangsung di Kedutaan Besar Republik Angola di Jakarta, beberapa saat sebelum peresmian resmi misi diplomatik tersebut.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Dalam kesempatan itu, Wamenlu Arrmanatha menyampaikan dukungan penuh atas pembukaan Kedubes Angola di Indonesia, seraya menyebut Angola sebagai mitra penting Indonesia di kawasan Afrika, khususnya dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan dan semangat peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Kedua pejabat sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral melalui berbagai jalur, termasuk mekanisme Konsultasi Politik dan rencana penandatanganan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) oleh para Menteri Luar Negeri dalam waktu dekat.
Mereka juga mendorong percepatan finalisasi nota kesepahaman di sejumlah sektor prioritas seperti migas, industri, perikanan, sumber daya kelautan, serta pelatihan diplomatik.
Di ranah ekonomi, kedua negara menekankan pentingnya memperluas komoditas non-migas, membuka akses pasar yang lebih luas, dan mengupayakan tarif preferensial melalui Indonesia-Angola Preferential Trade Agreement (PTA) yang sempat tertunda sejak 2021.
Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung ambisi Angola dalam mengembangkan sektor pertanian dan perikanan di Sub-Sahara Afrika, sekaligus memperkuat kerja sama energi dan mineral kritis sebagai sektor strategis bersama.
Dalam konteks kerja sama kawasan, Indonesia mengapresiasi peran Angola sebagai Ketua Uni Afrika tahun ini, dan kedua negara berniat mengeksplorasi kolaborasi antara ASEAN dan Uni Afrika.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama untuk mendorong reformasi sistem multilateral dan memperkuat solidaritas negara-negara Selatan. Wamenlu RI menyebut pembukaan Kedubes Angola sebagai simbol positif bagi upaya menciptakan tata kelola global yang lebih setara di tengah dinamika dunia yang terus berubah.