
Nusantara1News – Ibu Kota Nusantara (IKN) bersiap menjadi tuan rumah ajang internasional bergengsi, The 8th Congress of Indonesian Diaspora (CID-8), pada 1–3 Agustus mendatang. Indonesian Diaspora Network Global (IDN Global), organisasi yang menaungi komunitas diaspora Indonesia di seluruh dunia, memilih IKN sebagai lokasi strategis untuk memperkenalkan wajah baru Indonesia ke kancah global.
Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir
Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono menegaskan bahwa pemilihan IKN sebagai lokasi kongres bukan tanpa alasan. Selain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan ibu kota negara yang baru, langkah ini juga bernuansa historis.
“Diaspora ingin menunjukkan bahwa kita mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara, karena sebenarnya ide pemindahan Ibu Kota itu sudah lama sekali, dari masa Insinyur Soekarno sebagai presiden yang pertama,” kata Sulistyawan dalam konferensi pers daring yang disaksikan di Jakarta, Rabu (23/4) seperti yang dikutip dari laman Antara.
Sejak pertama kali diadakan pada 2013, kongres diaspora rutin digelar hampir setiap tahun. Kali ini, CID-8 akan menghadirkan diaspora dari berbagai penjuru dunia, termasuk Australia dan Malaysia, hingga diaspora yang telah kembali ke Indonesia serta para pekerja migran.
Menurut Sulistyawan, para diaspora memiliki peran strategis dalam mempromosikan IKN kepada calon investor asing. Ia menyebut, minat terhadap IKN sudah terasa dari banyaknya pertanyaan yang diterima diaspora tentang potensi investasi di sektor-sektor unggulan.
“Diaspora Indonesia sering mendapat pertanyaan dari para pebisnis yang menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di IKN dan meminta untuk difasilitasi. Sektor edukasi, terutama pendidikan vokasional, sektor energi ramah lingkungan, serta sektor farmasi menjadi sektor yang sering ditanyakan calon investor,” jelasnya.
Dengan semangat gotong royong, IDN Global membawa tema besar “Bersama Diaspora Menjadikan IKN Ibu Kota Global Mendunia untuk Semua”. Kongres ini tidak hanya menjadi forum intelektual, tapi juga ruang kolaborasi antara diaspora, pemerintah, dan sektor swasta.
“Maka kami apapun itu mendukung dan ingin menyuarakan kepada dunia bahwa Indonesia sedang membangun Ibu Kota yang baru. Ini juga bisa dijadikan sebagai simbol Indonesia ke depan, Indonesia yang maju,” lanjut Sulistyawan.
Agenda pra-acara pun telah disiapkan, mulai dari penanaman pohon di kawasan IKN hingga pagelaran busana yang mengusung nilai-nilai ramah lingkungan. Tak tanggung-tanggung, sejumlah tokoh nasional seperti Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, jajaran menteri, serta anggota DPR dari dapil diaspora turut diundang dalam acara ini.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyambut hangat kehadiran kongres ini di IKN. Ia menyebut acara ini sekaligus menjadi sarana untuk menyampaikan progres pembangunan kepada publik secara terbuka.
“Saya kira ini juga merupakan bentuk komunikasi publik kami, pertanggungjawaban kami, laporan kami pada masyarakat tentang progres pembangunan dan program pembangunan IKN ke depannya juga,” ujar Basuki.
Ia juga menyampaikan kesiapan fasilitas IKN untuk mendukung kelancaran acara. OIKN, menurutnya, memiliki 16 tower dengan ruang pertemuan berkapasitas 600 orang yang siap digunakan sebagai venue utama.
“Kami akan mendukung penuh baik menjelang kesiapan venue-venue untuk Kongres, untuk logistiknya, untuk event fashion-nya, untuk pengenalan IKN atau nusantara secara detail. Akan kami fasilitasi untuk seluruh peserta IDN Global Kongres 8 ini,” kata Basuki.
Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir
Kehadiran para diaspora di jantung pembangunan nasional ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi juga kekuatan strategis untuk membawa Indonesia melangkah lebih percaya diri di panggung dunia.