
Nusantara1News– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan tekanan jual yang signifikan. Pada penutupan perdagangan Senin (24/3) dikutip dari CNBC Indonesia, IHSG merosot 1,55% ke level 6.161,22, turun 97 poin. Namun, sebelumnya IHSG sempat anjlok lebih dari 4,6% hingga menyentuh 5.967, titik terendah dalam hampir empat tahun, sebelum akhirnya mampu memangkas pelemahan.
baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor
Pemulihan sebagian kerugian ini terjadi setelah pengumuman jajaran pengurus Danantara.
Saham Blue Chip dan Emiten Konglomerasi Tertekan
Di sesi perdagangan hari ini, sebanyak 134 saham mengalami kenaikan, sementara 500 saham melemah dan 68 stagnan. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp14,02 triliun, dengan total volume perdagangan 14,54 miliar saham dalam 1,07 juta transaksi.
Seluruh sektor mengalami tekanan, kecuali sektor teknologi yang ditopang oleh pergerakan saham emiten milik grup Salim dan Toto Sugiri (DCII). Saham-saham unggulan (blue chip), termasuk perbankan, emiten milik konglomerasi besar, serta BUMN, turut mengalami koreksi.
Saham tambang emas milik Grup Salim, AMMN, menjadi salah satu pemberat utama IHSG hari ini dengan penurunan tajam 13,19%, yang berkontribusi pada pelemahan 25 poin indeks. Saham dari Grup Barito, seperti BREN, BRPT, dan TPIA, juga turut menekan indeks, dengan BREN anjlok 8,79% serta BRPT dan TPIA masing-masing turun 6,43% dan 2,41%.
Sejumlah saham emiten besar lainnya seperti BBRI, ASII, dan AMRT juga mengalami tekanan. Saham properti milik Aguan, CBDK dan PANI, ikut melemah hampir dua digit persen.
IHSG Diprediksi Lesu Menjelang Libur Lebaran
Perdagangan di pekan berikutnya diperkirakan akan berlangsung sepi karena sebagian investor mulai mengalihkan fokusnya ke persiapan Lebaran. Banyak yang memilih untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) atau menunda transaksi hingga liburan usai.
Dalam sepekan terakhir, IHSG telah terkoreksi 3,95%, ditutup pada level 6.258,18 pada perdagangan Jumat (21/3/2025). Dengan sisa dua pekan menuju libur Lebaran, IHSG telah melemah 11,61% sepanjang tahun ini.
Pekan lalu, IHSG sempat mengalami trading halt pada Selasa (18/3/2025) setelah turun 7,11% ke level 6.011,84, mencatatkan level terendah hari itu.
Investor asing juga terus melakukan aksi jual dalam jumlah besar. Dalam sebulan terakhir, tercatat net foreign sell sebesar Rp19,85 triliun, sementara sepanjang tahun 2025, dana asing yang keluar dari pasar saham domestik mencapai Rp30,82 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan tekanan jual yang signifikan. Pada penutupan perdagangan Senin (24/3/2025), IHSG merosot 1,55% ke level 6.161,22, turun 97 poin. Namun, sebelumnya IHSG sempat anjlok lebih dari 4,6% hingga menyentuh 5.967, titik terendah dalam hampir empat tahun, sebelum akhirnya mampu memangkas pelemahan.
Pemulihan sebagian kerugian ini terjadi setelah pengumuman jajaran pengurus Danantara.
Saham Blue Chip dan Emiten Konglomerasi Tertekan
Di sesi perdagangan hari ini, sebanyak 134 saham mengalami kenaikan, sementara 500 saham melemah dan 68 stagnan. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp14,02 triliun, dengan total volume perdagangan 14,54 miliar saham dalam 1,07 juta transaksi.
Seluruh sektor mengalami tekanan, kecuali sektor teknologi yang ditopang oleh pergerakan saham emiten milik grup Salim dan Toto Sugiri (DCII). Saham-saham unggulan (blue chip), termasuk perbankan, emiten milik konglomerasi besar, serta BUMN, turut mengalami koreksi.
Saham tambang emas milik Grup Salim, AMMN, menjadi salah satu pemberat utama IHSG hari ini dengan penurunan tajam 13,19%, yang berkontribusi pada pelemahan 25 poin indeks. Saham dari Grup Barito, seperti BREN, BRPT, dan TPIA, juga turut menekan indeks, dengan BREN anjlok 8,79% serta BRPT dan TPIA masing-masing turun 6,43% dan 2,41%.
Sejumlah saham emiten besar lainnya seperti BBRI, ASII, dan AMRT juga mengalami tekanan. Saham properti milik Aguan, CBDK dan PANI, ikut melemah hampir dua digit persen.
IHSG Diprediksi Lesu Menjelang Libur Lebaran
Perdagangan di pekan berikutnya diperkirakan akan berlangsung sepi karena sebagian investor mulai mengalihkan fokusnya ke persiapan Lebaran. Banyak yang memilih untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) atau menunda transaksi hingga liburan usai.
Dalam sepekan terakhir, IHSG telah terkoreksi 3,95%, ditutup pada level 6.258,18 pada perdagangan Jumat (21/03/2025) . Dengan sisa dua pekan menuju libur Lebaran, IHSG telah melemah 11,61% sepanjang tahun ini.
Pekan lalu, IHSG sempat mengalami trading halt pada Selasa (18/3/2025) setelah turun 7,11% ke level 6.011,84, mencatatkan level terendah hari itu.
baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor
Investor asing juga terus melakukan aksi jual dalam jumlah besar. Dalam sebulan terakhir, tercatat net foreign sell sebesar Rp19,85 triliun, sementara sepanjang tahun 2025, dana asing yang keluar dari pasar saham domestik mencapai Rp30,82 triliun.