breaking news
Home » Hujan Abu Gunung Lewotobi, Warga Kekurangan Masker

Hujan Abu Gunung Lewotobi, Warga Kekurangan Masker

Bagikan :

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan (tempo.com)

Nusantara1News – Gunung Lewotobi Laki-laki memuntahkan semburan kolom asap dengan ketinggian sekitar 1 kilometer.
Beberapa desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena dampak hujan abu dan pasir akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur. Desa-desa yang paling terdampak berada di wilayah Kecamatan Talibura, antara lain Hikong, Kringa, Lewomada, Henga, Nebe, Timutawa, Ojan, Wailamun, dan Talibura.

“Dampaknya sangat parah. Beberapa hari terakhir, hujan pasir yang paling sering terjadi,” ujar Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng.
Dominikus menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan atap rumah atau warga yang langsung terdampak akibat erupsi tersebut.

Namun, saat ini warga mulai merasa cemas karena erupsi yang terus meningkat. Mereka juga sangat membutuhkan masker dan penutup kepala untuk melindungi diri dari hujan abu.

“Kami butuh pelindung seperti masker. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah kabupaten,” kata Dominikus.

Dominikus juga mengimbau agar warga tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah, mengingat potensi dampak erupsi yang terus berkembang.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, melaporkan bahwa gunung tersebut kembali meletus pada Sabtu pukul 08.50 Wita. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 47,3 mm, dan durasi letusan sekitar 6 menit 56 detik.

Tinggi kolom abu yang teramati mencapai sekitar 6.000 meter di atas puncak, dengan ketinggian total sekitar 7.584 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, dan condong ke arah barat laut,” ujar Herman Yosef Mboro. Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level IV (Awas).

Sumber : Kompas


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *