breaking news
Home » Gotong Royong Kementan dan Bulog Percepat Swasembada Pangan Nasional

Gotong Royong Kementan dan Bulog Percepat Swasembada Pangan Nasional

Bagikan :

Petani menanam padi di persawahan patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur. Pemerintah menargetkan penambahan lahan panen guna mewujudkan program swasembada pangan. ANTATA FOTO/ Muhammad Mada

Nusantara1News – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan perlunya penyerapan maksimal beras dari petani untuk mendukung visi swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2027. Hal ini disampaikannya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

“Kami menargetkan Bulog mampu menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras untuk percepatan tercapainya swasembada pangan,” ujarnya seperti yang di kutip dari laman Antara news.

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

Wamentan, yang akrab disapa Mas Dar, menginstruksikan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini dilakukan seiring dengan dimulainya musim panen di sejumlah daerah.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp3 triliun, kebijakan HPP yang ditetapkan Presiden diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memberi nilai tambah untuk kesejahteraan mereka. “Dengan anggaran ini, kita tidak hanya menjamin pendapatan petani, tetapi juga mengamankan anggaran pertanian senilai Rp149 triliun untuk subsidi pupuk, benih, irigasi, alat mesin pertanian, dan lain sebagainya,” jelas Sudaryono.

Sudaryono juga memaparkan upaya strategis Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi pangan melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT). Pada 2024, Kementan telah mengolah 1,7 juta hektare lahan tanam dengan potensi panen dua kali setahun. Sementara itu, pada 2025, targetnya adalah penambahan 2,5 juta hektare lahan, termasuk 500 ribu hektare yang akan dikelola oleh TNI.

“Kita harus bekerja secara gotong royong karena produksi terus meningkat. Penting bagi kita untuk segera mengakselerasi langkah-langkah yang mendukung target ini,” kata Wamentan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus gabah sebesar 7 juta ton pada Mei 2025, setara dengan 4 juta ton beras. Surplus ini diharapkan mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam mendukung swasembada pangan.

Tak hanya beras, perhatian pemerintah juga tertuju pada jagung, di mana Polri diberikan tugas khusus untuk mendukung penanaman jagung demi memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor. “Dengan gotong royong, kita bisa mewujudkan swasembada pangan yang lebih kuat. Dukungan penuh dari Presiden memastikan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini,” terang Sudaryono.

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

Wamentan menekankan pentingnya pengawasan distribusi dan penyerapan gabah untuk mencegah potensi penyelewengan. “Kerja kita saat ini ibarat gas pol rem blong, tetapi pengawasan harus ditingkatkan untuk mencegah penyelewengan yang merugikan petani dan masyarakat,” tegasnya.

Sudaryono optimistis bahwa langkah-langkah ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperbaiki kesejahteraan petani.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *