
Nusantara1News – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa tanggung jawab memajukan kebudayaan Indonesia tidak bisa dipikul sendiri oleh pemerintah pusat. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga komunitas budaya dan sektor swasta, dinilai penting untuk mengakselerasi kemajuan budaya bangsa.
Baca Juga : 7 Gaya Penipuan Terbaru Sedot Rekening, dari Kode QR hingga Undangan
“Pemajuan kebudayaan ini adalah tugas kita bersama, termasuk pelaku budaya, pegiat budaya, pejuang budaya, komunitas-komunitas dan sanggar-sanggar seni budaya. Kita juga merangkul sektor swasta supaya ikut terlibat di dalam pemajuan kebudayaan,” ujar Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/6) dilansir dari laman Antara news.
Ia juga menyoroti pentingnya institusionalisasi pengetahuan budaya melalui jalur pendidikan dan media digital. Warisan budaya takbenda seperti keris, wayang, dan jamu, menurutnya, perlu diangkat melalui program studi di perguruan tinggi, literasi publik, serta konten film dan digital.
Fadli menegaskan, budaya bukan sekadar warisan leluhur, tetapi merupakan aset strategis yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi dan diplomasi Indonesia di dunia internasional.
Jawa Tengah Unggulkan 80 Karya Warisan Budaya Takbenda
Dari daerah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto, menyampaikan bahwa Jawa Tengah telah menetapkan 165 warisan budaya takbenda, dan tahun ini mengajukan 80 karya tambahan.
“Salah satunya adalah Tembang Ilir-Ilir yang menjadi prioritas dan harapan besar bagi kemajuan budaya Jawa Tengah,” katanya.
Selain warisan takbenda, Jawa Tengah juga memiliki 247 cagar budaya yang tersebar di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Tahun 2024 ini, dua cagar budaya dari provinsi tersebut telah ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Kebudayaan.
Taman Budaya Jadi Wadah Kreasi dan Edukasi
Kepala Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Suratno, menegaskan bahwa TBJT yang telah berdiri sejak 1978 terus berkomitmen menjadi pusat pelestarian dan pengembangan seni budaya.
Salah satu program unggulan, Pasar Raya Taman Budaya, berhasil menyedot lebih dari 10.000 pengunjung. “Kami berupaya menjadikan TBJT sebagai ruang kreatif dan edukatif bagi seniman dan masyarakat,” kata Suratno.
Warisan Budaya Harus Dikelola Secara Berkelanjutan
Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah dan pelaku budaya. Menurutnya, setiap inisiatif budaya perlu dirancang dengan matang, memenuhi standar administrasi, dan melibatkan berbagai pihak.
“Setiap inisiatif budaya perlu dikemas dengan baik, memenuhi standar administrasi, melibatkan banyak pihak, dan memperhatikan keberlanjutannya,” ujarnya.
Baca Juga : 7 Gaya Penipuan Terbaru Sedot Rekening, dari Kode QR hingga Undangan
Pemerintah berharap, sinergi antarsektor dalam memajukan kebudayaan dapat menciptakan industri budaya yang kuat dan berdampak pada ekonomi nasional.