
Nusantara1News – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penciptaan 6,2 juta lapangan kerja langsung hingga tahun 2030, seiring dengan akselerasi transisi energi dan pengembangan industri kendaraan listrik nasional.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja tersebut akan tersebar di tiga sektor utama: ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, serta industri ekosistem kendaraan listrik.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
“Kami butuh tenaga kerja sekitar 6,2 juta sampai 2030, itu tenaga kerja langsungnya,” ujar Bahlil saat ditemui usai Human Capital Summit di Jakarta, Selasa (3/6). Dilansir dari laman Antara news.
Ia menambahkan, angka tersebut belum termasuk lapangan kerja tidak langsung yang juga akan terbentuk seiring pertumbuhan industri di sektor-sektor tersebut.
Menurut Bahlil, terdapat lebih dari 3.700 jenis pekerjaan di sektor ESDM saat ini, dan transisi energi telah mendorong munculnya 487 jenis pekerjaan baru—banyak di antaranya merupakan pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs.
Ia merinci, sub-sektor Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan serta Konservasi Energi (KEBTKE) menjadi penyumbang terbesar pekerjaan hijau, mencapai 58 persen dari total pekerjaannya. Hal ini dianggap sebagai indikasi kuat bahwa arah pengembangan energi nasional akan semakin mengarah ke sumber energi rendah karbon.
Sementara itu, sektor minyak dan gas (migas) serta geologi, mineral, dan batu bara (geominerba) juga mengalami penyesuaian ke arah pekerjaan hijau, dengan kontribusi masing-masing 24 persen terhadap total green jobs.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
Secara rinci, Bahlil menyebutkan:
• Sektor KEBTKE memiliki 2.646 jenis pekerjaan, dengan 337 jenis pekerjaan baru yang sedang diusulkan.
• Sektor migas menyumbang 464 jenis pekerjaan, dengan 76 di antaranya merupakan usulan baru.
• Sektor geominerba memiliki 167 jenis pekerjaan, dengan tambahan 74 jenis pekerjaan baru yang juga diusulkan.
Menteri Bahlil pun mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri menghadapi peluang ini dengan memilih pendidikan yang relevan. “Jadi, anak-anak muda yang ingin mencari lapangan pekerjaan, ambil kuliahnya yang speknya di sini,” pesannya.